MAKASSAR–Sebelum melancarkan serangan bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Pelaku Lukman meninggalkan surat wasiat untuk orangtuanya.
Dalam suratnya, Lukman berpamitan kepada orangtuanya dan siap untuk mati.
“Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati sahid,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mapolda Sulsel, Senin (29/3/2021) siang, kemarin.
Kata Listyo, dalam melakukan aksinya, Lukman tidak sendirian, ia bersama dengan istrinya berinisial YSF.
Mereka, sambung Kapolri, merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan aksi serupa di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.
“Keduanya menikah enam bulan lalu dan dinikahkan oleh Rizaldi yang beberapa waktu lalu ditangkap di bulan Januari,” ujarnya.
Rizaldi, masih kata Listyo, merupakan bagian dari kelompok jaringan JAD Sulsel dan memiliki keterkaitan dengan pengeboman di Jolo Filipina 2018 lalu.
Lukman dan YSF ini sering mengikuti pengajian di perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makasaar.
Keduanya berperan memberikan doktrin. “Mereka ada dalam kelompok pengajian Villa Mutiara di mana masing-masing memiliki peran untuk memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad,” ungkap Kapolri.
Selain itu, mereka juga berperan membeli bahan yang akan digunakan utnuk alat bom bunuh diri. Terkait dengan maraknya terduga teroris yang diamankan pihaknya pasca-ledakan bom bunuh diri tersebut.
Ia pun mengimbau warga agar tidak mudah terpancing dengan aksi terorisme. “Hari ini ada kepala BNPT dan kami juga sudah berkoordinasi dengan kementerian agama, ormas agama dan kepemudaan untuk menekankan agar doktrin terkait terorisme tidak berkembang,” terangnya.
Berikut isi surat Pelaku L alias Lukman.
Assalamu alaikum warahmatullahi
Wasiat kepada orang yang saya cintai karna Allah
Wahai ummy ku minta maapka kalo ada salahku
baik perilaku maupun lisanku, jangan ki lupa
senantiasa beribadah kepada Allah dan janganki
tinggalkan sholat, semoga Allah kumpulkan ki di surganya
ummy, sekali lagi minta maafka, kusayang sekali ki
tapi Allah lebih menyayangi hambaNya
maka saya tempuh jalanku sebagai mana jalan nabi/rosul Allah
untuk selamatkanki dan bisa ki kembali berkumpul di surga
satu ji pesanku buat kita ummy, berenti meki ambil
uang bank, karena uang bank itu riba dan tidak
diberkahi oleh Allah
……………..
dst
dst
Surat wasiat tersebut ditemukan setelah tim Gegana Brimob Polda Sulsel dan Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah Lukman, Jalan Tinumbu I Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Senin (29/3/2021).
Selengkapnya disini:
(*)