Siapa Orangtua Bayi yang Dibuang di Perumahan Gayatri Palopo? Ini Kata Polisi

1973
Polisi masih mengusut pelaku pembuang bayi perempuan di Kompleks Perumahan Gayatri, di depan teras Tempat Pengajian Anak (TPA) Ceria yang berada dalam kompleks perumahan tersebut, Senin (31/5/2021) dini hari lalu. Hingga Selasa (1/6/2021), pelaku yang tega membuang buah hatinya itu belum terungkap.
ADVERTISEMENT

PALOPO–Polisi masih mengusut pelaku pembuang bayi perempuan di Kompleks Perumahan Gayatri, di depan teras Tempat Pengajian Anak (TPA) Ceria yang berada dalam kompleks perumahan tersebut, Senin (31/5/2021) dini hari lalu. Hingga Selasa (1/6/2021), pelaku yang tega membuang buah hatinya itu belum terungkap.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Andi Aris Abubakar, mengakui jika pihaknya masih menyelidiki pelaku pembuang bayi tersebut. “Kita lakukan penyelidikan orang tua bayi tersebut. Untuk kepentingan penyelidikan, kita data orang-orang hamil yang ada di sekitar lokasi kejadian, kemudian dilakukan tracing,” kata AKP Aris, Selasa (1/6/2021).

ADVERTISEMENT

Menurut AKP Aris, hingga saat ini, pelakunya belum terungkap. “Kita (polisi) sudah melakukan cek TKP dan memeriksa saksi, termasuk orang yang pertamakali menemukan bayi tersebut, namun orang tua bayi belum diketahui identitasnya. Diduga pelaku tega membuang bayi karena takut ketahuan keluarganya karena hamil diluar nikah, dan malu aibnya terbongkar,” kata AKP Aris.

Saat ini, bayi perempuan yang memiliki berat 2,7 Kg, sudah dalam perawatan. Bahkan, kata AKP Aris, bayi tak berdosa tersebut dirawat dr Lisna, dokter di RS Mega Buana yang membawa bayi tersebut setelah beberapa jam ditemukan di teras sebuah TPA, di Kompleks Perumahan Gayatri, Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo.

ADVERTISEMENT

Bayi malang tersebut diduga dibuang beberapa saat setelah lahir. Saat ditemukan, bayi tersebut masih memiliki ari-ari. Bayi ini dibuang begitu saja oleh orangtuanya di teras TPA Tahfiz Ceria di Perumahan Gayatri, Senin (31/5/2021) dini hari lalu, sekira pukul 02.00 wita.

Bayi ini pertama kali ditemukan oleh Ibu Aisyah dan Lenni, sesaat setelah mendengar ada tangisan bayi di teras pondok TPA Tahfis Ceria yang selama ini ia kelola. “Awalnya, kami mengira suara bayi itu berasal dari rumah tetangga sehingga kami abaikan. Nanti usai salat subuh, kami menbuka pintu pondok, saat itulah kami melihat bayi tersebut di teras,” kata Aisyah.

Bayi itu disimpan dalam sebuah kardus bekas air mineral. “Bayi itu masih memiliki ari-ari, kemungkinan baru lahir saat disimpan di teras TPA,” duga Aisyah.

Aisyah dan rekannya kemudian melaporkan penemuan bayi tersebut ke dr Lisna, tetangga mereka di Kompleks Perumahan Gayatri. Bayi tersebut kemudian dibawa dr Lisna ke RS Mega Buana.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Salekoe, Polres Palopo, Aiptu Abd Liso, membenarkan bayi dalam kardus air minum mineral dalam kondisi masih hidup dan sehat. Hanya saja, tidak ada satupun saksi melihat seseorang yang membawa kardus berisi bayi tersebut, kemudian meninggalkannya di teras TPA. “Aksi ibu buang bayinya terbilang rapi dan dilakukan pada malam hari di saat warga sedang beristrahat,” kata Abd Liso.

Saat ditemukan, bayi langsung dibawa ke RS Mega Buana Palopo. “Awalnya ibu Aisyah mendengar suara bayi sekitar pukul 02.00 Wita. Ibu Aisyah menyangka bayi tetangga, namun setelah salat subuh bayi itu kembali menangis. Karena penasaran ibu Aisyah membuka pintu depan dan menemukan kardus kemudian membukanya dan ternyata isinya bayi. Lalu Aisyah menghubungi dr Lisna yang kebetulan masih tetangganya dan bayi itu dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis,” jelas Abd Liso. (iys)

ADVERTISEMENT