PALOPO–Kepala Dinas Koperindag Kota Palopo, Zulkifli Halid, mengatakan, usulan pihaknya tidak mengijinkan pedagang takjil atau ‘pabuka’ selama Bulan Suci Ramadhan di kawasan Lagota, Pusat Niaga Palopo (PNP) dan Pasar Andi Tadda, di masa pendemi corona, tidak disetujui Walikota Palopo, HM Judas.
“Kami sudah ajukan usulan untuk tidak mengijinkan pedagang ‘pabuka’ di pelataran Lagota PNP dan Pasar Andi Tadda, dengan pertimbangan rawan penyebaran virus corona, tetapi Pak Wali tidak setuju. Beliau memerintahkan kepada Dinas Koperindag mengatur dan menempatkan pedagang takjil dengan mengedepan physical distancing atau pembatasan fisik,” kata Kadis Koperindag Palopo, Zulkifli Halid kepada media ini, usai rapat bersama Walikota di Kantor Walikota, Senin (20/4/2020).
Menurut Zulkifli, kebijakan Walikota Palopo tersebut, sejalan dengan keputusan Walikota Palopo menutup PNP dan Pasar Andi Tadda selama masa pendemi corona, dimana pedagang sembako dan barang kebutuhan pokok lainnya tetap diijinkan berjualan dengan tetap mengedepankan physical distancing atau pembatasan fisik.
“Beliau menilai takjil atau pabuka ini salah satu kebutuhan masyarakat saat bulan suci Ramadhan, ada kaitannya urusan perut (makan) sehingga dibolehkan dengan mengedepankan jaga jarak,” kata Zulkifli.
Tak hanya itu, jam berjualan juga dibatasi mulai pukul 14:00-18:00 Wita. “Tidak diperkenankan pembeli makan di tempat, tetapi dibawa pulang. Jadi begitu selesai berjualan, kawasan Lagota PNP dan Andi Tadda bersih,” katanya.
Dengan keputusan tersebut, Kadis Koperindag Kota Palopo memerintahkan Kepala PNP dan Pasar Andi Tadda mengatur para pedagang takjil yang akan berjualan di dua pasar di Kota Palopo itu.
“Kita akan atur baik penempatan pedagang, terutama jaraknya 1 meter supaya ada pembatasan fisik. Pedagang juga diminta memakai masker dan sarung tangan. Kita juga akan upayakan ada tempat cuci tangan bagi pengunjung saat memasuki lokasi penjualan takjil. Harapan kita, pengunjung tetap memakai masker,” kata Zulkifli.
Ditegaskan, pedagang takjil agar mengikuti saran pemerintah demi terjaganya Kota Palopo dari virus corona. “Mari kita bersama-sama menjaga Kota Palopo tetap zona hijau,” katanya. (anggi)