Sidiq Purnomo, Petani Muda Berprestasi Asal Luwu Timur

600
ADVERTISEMENT

LUTIM – Muda dan kreatif. Masih berusia 34 tahun, berasal dari Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur, pernah menjalani profesi sebagai Polisi Pamong Praja, kemudian memutuskan berhenti lalu banting setir menjadi petani.

Dengan memanfaatkan teknologi internet untuk mengakses berbagai informasi terkait dunia pertanian serta menerapkannya dalam mengelola lahan seluas 3 Ha miliknya menggunakan pola pertanian terpadu. Hasilnya, sekarang ia telah sukses sebagai petani sekaligus menjadi juara I petani muda berprestasi tingkat Sulsel.

ADVERTISEMENT

Dia adalah Sidiq Purnomo, anak muda kelahiran Margolembo, 02 Agustus 1985 saat ini telah menjadi seorang petani muda yang sukses dan kreatif bahkan menjabat sebagai ketua kelompok tani Usaha Makmur II sekaligus juga sekretaris Gapoktan Mekar Jaya, Kecamatan Mangkutana. Sidiq Purnomo juga menjadi seorang motivator budi daya Padi organik di Luwu Timur.

Sejatinya, menggeluti dunia pertanian bukanlah hal baru bagi Nomo, sapaan akrab Sidiq Purnomo. Sejak masih bersekolah, Nomo sudah terbiasa bertani sekalipun waktu itu masih sebatas membantu kedua orang tuanya. Nanti setelah Nomo memutuskan berhenti dari profesinya sebagai seorang Satpol PP di Kabupaten Luwu Timur Tahun 2014 lalu, barulah Nomo betul-betul serius menggeluti dunia pertanian hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

Ini sangat ironi, disaat orang muda kebanyakan di luaran sana seusia Nomo ingin meniti karir di dunia lain, Nomo justru memilih menjadi seorang petani. Alasan mantan Security PT. Maharani Syam ini cukup sederhana, dunia pertanian memiliki prospek yang bagus asalkan digeluti dengan serius.

Hal ini dibuktikan Nomo, ketika Kabupaten Luwu Timur gencar melakukan program pengembangan Pertanian berkelanjutan, dimana Nomo pun turut menjadi pelaku dengan mengembangkan pola pertanian terpadu Pekarangan dan lahan yang dimilikinya dikelola sehingga antara komponen yang satu dengan yang lainnya saling mendukung.

Lahan persawahan miliknya digunakan untuk budidaya padi dengan teknologi SRI Organik, dengan menggunakan bahan organik yang diolahnya sendiri menggunakan bahan baku yang diperolehnya dari pengembangan ternak ayam petelur, kambing, itik dan sapi. Nomo juga terlibat aktif menjadi pelaku dan pendukung pengembangan Pertanian Berkelanjutan kerjasama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dengan PT. Vale.

Pola pengembangan pertanian terpadu yang dilakukannya menjadi sumber pendapatan bagi Nomo sekaligus menjadi sumber konsumsi pangan yang bergizi dan aman bagi keluarganya. Dengan harapan, apa yang dilakukannya dapat menjadi motivasi bagi pemuda lainnya yang selama ini beranggapan bahwa menjadi petani adalah pilihan yang salah dan tidak menjanjikan bagi masa depan. Selain itu, membuat pupuk organic dengan bahan yang ada disekitarnya, adalah salah satu diantara beberapa kemampuan yang dimiliki oleh Nomo.

Kegemaran Nomo mengakses informasi dan teknologi melalui jaringan internet, serta kemampuannya mengoperasikan computer menjadi daya dukung baginya dalam pengembangan pengetahuan, sehingga dengan motivasi dan semangat yang dimiliki membuat Nomo menjadi petani muda yang sukses dan tak pernah takut, tak pernah berhenti melakukan inovasi dalam dunia pertanian. Baginya, menjadi Petani adalah kebanggaan karena petani adalah pejuang pangan. Nomo selalu berkata : “ ingin sukses…?? Mari menjadi petani “, Bravo buat Nomo. (ikp/Kominfo)

ADVERTISEMENT