Soal Pernyataan Gubernur Sulsel “‘Keluar dari RI” Bagi Warga Rampi, Bupati Lutra: Tak Maksud Ngusir, Tapi…

501
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. (Foto : Dok. Pemkab Luwu Utara)
ADVERTISEMENT

SETELAH jadi polemik di berbagai media sosial, Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani ikut angkat bicara menanggapi pernyataan dari Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS) soal ‘keluar dari RI.’ Indah mengaku tak mempersoalkan pernyataan Gubernur Sulsel tersebut. Apa sebab?

Diketahui, Gubernur Sulsel yang akrab disapa ASS meminta warga Rampi Lutra keluar dari RI setelah mengkritik perbaikan jalan. Pernyataan Gubernur ASS tersebut yang disampaikan saat
sambutan di acara puncak peringatan HUT Lutim ke-19, di Malili, 12 Mei lalu.

ADVERTISEMENT

“Tentu ada konteks kenapa kemudian Beliau ngomong gitu. Tapi saya berusaha memaklumi bahwa beliau itu tidak bermaksud mengusir,” kata Indah dikutip dari detikSulsel, Sabtu (14/5/2022).

Indah yang sudah dua periode memimpin Lutra, menganggap pernyataan itu adalah pernyataan dari seorang sahabat. Dia tidak mempertanyakan komitmen dari ASS untuk membangun wilayahnya.

ADVERTISEMENT

“Saya yakin ini bahasa seorang sahabat yang gemes aja gitu loh. Saya melihatnya seperti itu. Saya sangat yakin Pak Gubernur punya komitmen yang sama dengan pemda,” tuturnya.

Menurut Indah, Pemkab Lutra bersama Pemprov Sulsel ingin mempercepat membangun akses jalan yang layak menuju Kecamatan Rampi. Tapi lagi-lagi itu tergantung kemampuan daerah.

“Sebagaimana pemerintahan daerah lainnya, bahwa kalau kita bisa percepat, kenapa kita harus perlambat. Semua tentu sangat tergantung sama kondisi existing yang ada di daerah,” ucapnya.

“Dan saya punya keyakinan, tidak ada maksud pengabaian atau meremehkan begitu, sama sekali tidak ada,” lanjutnya.

Di sisi lain, Indah mengaku realistis dengan pembukaan jalur di Kecamatan Rampi. Tantangan terberatnya adalah kondisi medan di jalur tersebut. “Sangat sulit, bukan susah sekali. Secara topografi memang butuh effort yang sangat besar, biaya yang tidak sedikit,” kata Indah.

Menurutnya, pengerjaan infrastruktur jalan di Rampi tidak begitu saja bisa dilakukan. Apalagi mengingat topografi wilayah di Rampi yang merupakan area pegunungan.

“Sekali lagi kita harus realistis lihat kondisi jalan, kondisi wilayah. Karena ini tidak semudah kita berbicara di atas, berbicara seperti itu, atau menulis di atas kertas,” terangnya.

Indah mengaku sudah beberapa kali melakukan kunjungan kerja ke Rampi. Dia bahkan siap mengajak jika ada yang ingin melihat langsung kondisi medan jalan di Rampi.

“Saya ajaklah kalau ada kawan-kawan. Saya rajin ji kunjungan kerja, kalau ada yang mau dampingi saya boleh untuk lihat medannya,” imbuhnya.

Indah mengungkap bagaimana sulitnya membuka akses jalan menuju Kecamatan Rampi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Ada tantangan tersendiri untuk membuka akses ke wilayah terisolasi tersebut.

“Bukan berarti tidak ada sama sekali yang dilakukan oleh Pemda, sudah cukup banyak yang dilakukan oleh Pemda. Pemerintah bersama masyarakat kan juga ada (tindakan),” ujar Indah.

Indah melanjutkan, jalur menuju Kecamatan Rampi merupakan medan pegunungan yang topografinya berbeda dengan daerah lain. Banyak medan di jalur itu yang kecuramannya cukup tinggi, hingga 40 derajat.

“Belum lagi kalau secara geologi itu pegunungan berpasir, jenis batuannya itu granit yang mudah retak, mudah hancur. Jadi memang sangat labil,” ungkapnya.

Meski jalur menuju Rampi sangat sulit untuk dibuka, Indah mengatakan pihaknya melalui kecamatan, pemerintah desa, dan warga setempat sudah sering melakukan kegiatan pembukaan jalur ke Rampi. Kegiatan pembukaan jalur itu dilakukan baik yang sifatnya membuka jalur alternatif baru, atau pemeliharaan atas jalur yang sudah ada.

“Nah itu (pembukaan jalur ke Rampi) butuh intervensi yang khusus, kemudian butuh dukungan juga. Sebenarnya Rampi ini bukan hanya butuh dukungan provinsi, pusat juga kita harapkan bisa mengintervensi. Apalagi Rampi inikan menghubungkan 2 provinsi, Sulsel dengan Sulawesi Tengah,” paparnya. (***)

ADVERTISEMENT