Sudah 17.872 Daftar Tunggu Haji di Luwu Raya

1011
ADVERTISEMENT

PALOPO – Pemerintah Arab Saudi hingga saat ini, belum memberikan kepastian terkait pelaksanaan ibadah haji tahun 2021. Tahun lalu, pemerintah Indonesia tidak mengirimkan jemaah haji akibat pandemi COVID-19.

Akibatnya, jumlah antrean calon jamaah haji di Indonesia semakin panjang. Dilansir dari Website resmi Kementrian Agama Indonesia, tercatat sebanyak 234.928 orang di Sulawesi Selatan yang masuk dalam daftar tunggu.

ADVERTISEMENT

Khusus di wilayah Luwu Raya sendiri, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 17.872 calon jamaah haji di Luwu Raya masuk dalam daftar tunggu. Sementara jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya kuota haji untuk Luwu Raya hanya sebanyak 759 orang.

Dari empat daerah yang ada di Luwu Raya, Kabupaten Luwu menjadi daerah yang memiliki kuota terbanyak yakni 270 orang, hanya saja angka tersebut diikuti dengan tingginya calon jamaah haji yang masuk dalam daftar tunggu yakni 5.515 orang.

ADVERTISEMENT

Kemudian disusul oleh Kabupaten Luwu Utara (Lutra) dengan jumlah kuota haji sebanyak 227 orang, sementara calon jamaah yang masuk dalam daftar tunggu di wilayah tersebut sebanyak 5.456 orang.

Sementara, Kabupaten Luwu Timur miliki kuota haji sebanyak 155 orang, dengan jumlah calon jamaah haji yang masuk daftar tunggu sebanyak 4.411 orang.

Serta Kota Palopo yang memiliki jumlah kuota sebanyak 107 orang, sementara jumlah calon jamaah haji yang masuk dalam daftar tunggu di wilayah yang berjuluk Kota Idaman itu sebanyak 2.490 orang.

Masa tunggu calon jamaah haji di Luwu Raya sendiri, masih terbilang cepat jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang ada di Sulawesi Selatan. Dimana masa tunggu calon jamaah haji di Luwu Raya hanya berkisar 20 hingga 28 tahun.

Humas Kantor Kemenag Luwu, Majaalil, S.Sos,M.Si, mengatakan jika saat ini, pihaknya juga masih menunggu kepastian, terkait pemberangkatan ibadah haji tahun 2021 ini.

“Cuma belum ada kepastian apa bisa berangkat tahun ini atau tidak. Kalau kuota itu sesuai kuota yang diberikan dari provinsi de’ itupun dipresentase dari jumlah penduduk per Kabupaten/Kota,” katanya kepada Koran Seruya. (Mita)

ADVERTISEMENT