PALOPO — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palopo, mengeluarkan surat edaran perihal permintaan seritifikat vaksin Covid-19 untuk orang tua siswa mulai SD hingga SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, Syahruddin saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan siswa yang tidak bisa menunjukan foto copy sertifikat vaksin orang tuanya tidak diizinkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun siswa tetap bisa mengikuti proses belajar dengan daring (online).
“Terkait surat edaran yang kami keluarkan itu semata-mata kita harapkan siswa ini tetap belajar, tetapi bagi siswa yang belum membawa foto copy vaksin orang tua tentunya sesuai dengan edaran kami ya siswa tidak melakukan pembelajaran tatap muka, tetapi siswa tetap bisa mengikuti pembelajaran secara daring,” katanya.
Syahruddin, juga menyebut bahwa hasil rapat evaluasi Fokopimda terkait capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Palopo beberapa waktu lalu mengharapkan semua orang tua siswa divaksin.
“Kemarin Kita ini rapat terakhir evaluasi vaksin di Kota Palopo, lewat arahan dari Forkopimda diharapkan semua orang tua dengan sadar untuk divaksin, nah kita ini baru mencapai kisaran 60 persen,” jelasnya.
“Pada tanggal 17 Desember 2021 Insyallah kita deklarasi kalau bisa masyarakat kota Palopo 90 persen sudah divaksin, ini bukan kepentingan satu orang tetapi kepentingan semua masyarakat kota Palopo,” tambahnya.
Surat edaran yang dikeluarkan oleh Disdik Palopo, juga mendapat sorotan dari sebagian masyarakat. Menanggapi kritikan dari sebagian besar masyarakat Syahruddin, mengaku biasa-biasa saja.
“Saya kalau mendengar protes masyarakat tentang ini ya biasa-biasa saja. Tapi kalau protesnya tentang anaknya tidak belajar, itu baru. Anak-anak yang tidak bisa memperlihatkan fotocopy sertifikat vaksin orang tuanya masih bisa belajar online,” katanya.
“Karena kalau anaknya sudah vaksin kemudian orang tuanya tidak vaksin itu bisa menular kalau misalnya ada terkena Covid-19. Jadi semua harus aman. Orang tua maupun siswa harus vaksin kalau perlu satu rumah vaksin,” tambahnya.
“Jadi masyarakat protes ya kita sikapi juga, tapi kan tetap anak-anak belajar. Kecuali kalau mereka tidak belajar. Kami tetap layani dengan pembelajaran di rumah,” imbuhnya.
Tak hanya itu Syahruddin juga menyebutkan bahswa semua tenaga pendidik di Kota Palopo mulai SD sampai SMP sudah 100 persen sudah divaksin kecuali yang punya riwayat penyakit yang tidak memungkinkan untuk divaksin.
“Kalau guru itu sudah hampir dikatakan 100 persen itu untuk tenaga pendidik ya, kecuali yang memang ada riwayat penyakitnya,” tandasnya. (hwn/liq)