Tiga Alternatif Menara Payung, dari Rp103 Miliar hingga Paket Hemat Rp35 Miliar

979
ADVERTISEMENT

PALOPO – DPRD Palopo kembali menggelar rapat ekspose terkait rencana pembangunan Menara Pusat Kuliner dan Souvenir seluas 19.713 Meter persegi. Rapat ini dihadiri Tim Pendamping Pengembangan Kawasan Wisata Lalebbata yang terdiri dari unsur Pemerintah Kota Palopo dipimpin Sekda Jamaluddin N, didampingi Assisten I Burhan Nurdin, Asisten II Taufik, Asisten III Ishak Iskandar, Kepala Bappeda Firmanza DP dan beberapa kepala dinas terkait lainnya.

Ekspose terkait Feasibility Study Menara Payung ini digelar di Ruang Musyawarah Kantor DPRD Kota Palopo, Senin, (25/11/19).

ADVERTISEMENT

Mewakili Tim Pendamping Pengembangan Kawasan Wisata Lalebbata, Renaldi memaparkan konsep pembangunan gedung yang diberi nama Menara Pusat Kuliner dan Souvenir Kota Palopo yang tertera dalam dokumen feasibility study (FS).

Dalam rapat ini, Renaldi memaparkan, ada tiga alternatif desain pembangunan menara tersebut. Setiap alternatif desain yang berimplikasi pada anggaran yang akan dihabiskan dalam proses pembangunannya. Olehnya itu, sebut Renaldi, hingga saat ini belum ada patokan pasti anggaran yang akan digunakan dalam pembangunan menara itu. Terkait anggaran baru akan diketahui setelah ada kesepakatan soal desain mana yang akan digunakan.

ADVERTISEMENT

”Kami juga kaget kalau sudah ada yang memastikan angka 103 Miliar. Padahal ini masih asumsi, masih sangat bias, angka 103 adalah plafond tertinggi atau batas atas, artinya kisarannya masih bisa di bawahnya. Ini masih feasibility study, kita belum bahas soal Detail Engineering Desain (DED), nanti ada baru bisa ketahuan angkanya,” tandas Renaldi, soal angka pasti yang dipatok.

Tiga alternatif di dalam FS yang dimaksud Renaldi, masing-masing menghabiskan anggaran Rp103 Miliar untuk alternatif pertama. Rp95 Miliar untuk alternatif kedua dan 35 Miliar untuk alternatif ketiga.

”Jadi angka Rp103 Miliar itu belum final. Karena kita juga belum sepakati soal alternatif mana yang akan digunakan, harusnya ini masak dulu (KUA-PPAS) baru bisa dibahas,” katanya.

Berikut 3 desain alternatif menara tersebut:

Alternatif I

  • Rencana Pedestrian Jalan Dinonaktifkan
  • Extension di dekat Kantor Pos dihilangkan dan kembali ke bentuk semula
  • Menara terletak di bagian belakang (lebih dekat dengan Jalan A. Tenriajeng)
  • Terdapat Ruang Terbuka Hijau (RTH)
  • Ada plaza dan amphiteater
  • Biaya Rp103.381.125.000 (103 Miliar)

Alternatif II

  • Terdapat: ruang serba guna, Ruang Teatrikal, Pameran Budaya, Museum Pusaka Budaya
  • Ada Hall untuk Pameran/Eksebishi
  • Extension di dekat Kantor Pos dihilangkan dan kembali ke bentuk semula
  • Terdapat Ruang Terbuka Hijau (RTH)
  • Biaya Rp95.529.650.000 (95 Miliar)

Alternatif III

  • Rencana Monumen Budaya
  • Terdapat Ruang Terbuka Hijau (RTH)
  • Extension di dekat Kantor Pos dihilangkan dan kembali ke bentuk semula.
  • Ada plaza, bangunan komersil dan gazebo.
  • Biaya Rp35.649.350.000 (35 Miliar)

ADVERTISEMENT