KELUARGA Saleno Lolo, 25 tahun, di Dusun Balambang, Desa Balusu Bangunlipu, Kecamatan Balusu, Kabupaten Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) menunggu kedatangan jenazah Saleno dari Papua. Mereka berharap jenazah Saleno bisa tiba di kampung halamannya dari Papua, Kamis 14 April 2022.
Diketahui, Saleno menjadi korban kebengisan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Saleno yang berprofesi sebagai tukang ojek merantau demi hidupi keluarganya di kampung halaman. Namunn dia tewas ditembak KKB, Selasa 12 April lalu.
Ibu Korban, Lince berharap, jenazah anaknya bisa tiba secepatnya di rumah duka. “Kami menunggu jenazah anakku (Saleno),” katanya.
Kabarnya, jenazah akan tiba dari Jayapura ke Kabupaten Toraja Utara pada Kamis (14/4/2022). “Jam 4 sore (Rabu sore) diterbangkan dari Timika ke Makassar, mungkin tiba di Toraja Utara Kamis besok pagi,” jelas kaka korban, Imma.
Ibu Korban, Lince menyebut, anaknya sudah dua tahun merantau di Papua. “Di umur 23 tahun dia ke sana untuk ikut saudaranya bekerja,” ungkap ibu korban, Lince dilansir KORAN SERUYA dari
detikSulsel, Rabu (13/4/2022).
Di mata keluarga, Salena Lolo merupakan anak yang pekerja keras karena menjadi tulang punggung keluarga. Setiap bulannya, Saleno selalu mengirimkan uang untuk kedua orang tua dan adiknya. Bahkan, rumah yang saat ini ditempati keluarga merupakan hasil dari jerih payah Saleno selama di perantauan. “Ini rumah dia semua yang bangun. Dia pernah bilang mau pulang untuk liat rumahnya, tapi sudah tidak bisa, Saleno udah tidak ada,” ucap Lince sambil menangis tersedu.
Selama di Papua, Saleno sebenarnya bekerja sebagai buruh bangunan. Tapi saat tidak mendapat proyek kerjaan, Saleno memilih untuk menjadi tukang ojek demi menghidupi keluarganya yang berada di Kabupaten Toraja Utara. “Dia itu tidak pernah mengeluh orangnya. Apapun dia kerja. Jadi kalau tidak ada lagi panggilan kerjanya (menjadi buruh bangunan) dia jadi tukang ojek lagi,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, duka menyelimuti keluarga Saleno Lolo, 25 tahun di Dusun Balambang, Desa Balusu Bangunlipu, Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Saleno Lolo adalah perantau asal Toraja yang selama ini bekerja sebagai tukang ojek di Papua. Dia tewas ditembak di Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Selasa (12/4/2022).
Kakak korban, Imma mengakui kalau keluarganya sangat terpukul dan berduka atas tewasnya Saleno ditembak KKB. Apalagi, beberapa jam sebelum menemui ajalnya secara tragis, Saleno sempat menelpon keluarganya di Toraja.
“Kita terakhir kontak kemarin, Selasa (12/4) jam 7 pagi. Dia menelepon menanyakan keadaan kita semua. Kemudian saya meminta dikirim pulsa. Tapi dia bilang, ‘tunggu dulu, kak, saya pergi ngojek baru belikan pulsa’,” jelas kakak korban, Imma.
Namun setelah komunikasi itu, Saleno Lolo tiba-tiba hilang kontak. Ini tidak seperti biasanya. Pasalnya, Saleno hampir setiap saat menghubungi keluarganya yang berada di Toraja Utara. “Setiap saat dia telepon. Kalau saya minta pulsa biasanya hari itu juga ada tapi kemarin itu, teleponnya sudah tidak bisa dihubungi,” ungkap Imma.
Keluarga khawatir keadaan Saleno lantas mencari tahu keberadaan Saleno melalui saudaranya yang ada di sana. Namun, tiba-tiba isak tangis keluarga pecah setelah mengetahui Saleno Lolo meninggal dunia akibat tembakan KKB Papua. “Mama langsung menangis, bapak pingsan mendengar kabar itu. Kita semua cuma tahu dari media sosial,” bebernya.
Bapak korban, Apten Lolo sangat terpukul melihat foto putra ke tujuhnya itu terbujur kaku setelah ditembak KKB Papua. “Sakit hati dan marah, campur aduk semua sudah. Anak kami ditembak orang tidak bertanggung jawab, apa salah anak kami,” ucap Apten sambil menangis.
Diketahui, Saleno bersama satu korban lainnya bernama Sauku Dg Paewa ditembak KKB Papua di Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, sekitar pukul 10.00 WIT, Selasa (12/4/2022) Saleno tertembak di bagian rusuk sebelah kanan dan dinyatakan meninggal ditempat. Sementara, Sauku Dg Paewa mengalami luka tembak di bagian kepala dinyatakan dalam keadaan kritis.
“Kedua korban ditembak setelah mengantarkan penumpang kemudian dihentikan oleh orang tak dikenal (belakangan terindikasi KKB),” kata Arif.
Serangan tersebut membuat korban Soleno Lolo menderita luka tembak pada bagian rusuk sebelah kanan. Sementara satu korban lainnya, Sauka Dg kritis dan dirawat di RSUD Mulia. “Sauku Dg Paewa mengalami luka tembak di bagian kepala, mudah-mudahan tidak meninggal (selamat),” tutur Wakasatgas Humas Gakkum Operasi Damai Cartenz AKBP Arif Irawan. (liq)