TIMIKA–Aksi brutal teroris Tindakan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Jumat (4/6/2021), kembali makan korban. Sadisnya, sebanyak 5 warga sipil tak berdosa merengang nyawa akibat kontak senjata antara aparat TNI/Polri dan KKB di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Insiden tak manusiawi ini diperkirakan terjadi sekitar jam 05.00 WIT, Jumat (4/6/2021) pagi.
Kasatgas Humas Ops Nemangkawi, Kombes M. Iqbal Al-Qudusy menyebutkan, terdapat lima orang korban tewas akibat ulah teroris KKB.
“Korban yang meninggal yaitu keluarga dari Kepala Desa Nipurlema, Petianus Kogoya beserta anggota keluarga lainnya. Mereka dinyatakan meninggal dunia akibat serangan KKB tersebut,” terang Iqbal dalam rilis yang diterima media, Jumat (4/6/2021).
Menurut Iqbal, saat Ini korban masih berada di Eromaga dan belum bisa dievakuasi karena masih Terjadi Kontak tembak di Sekitar Bandara Ilaga.
Akibat kejadian tersebut, masyarakat yang berada di Sekitar Eromaga sebanyak 10 kampung mengungsi ke arah Kunga.
“TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan warga masyarakat Eromaga,” ujar Iqbal.
Berbeda dengan penyampaian Kombes Iqbal, dilansir dari seputarpapua.com, seorang bernama Ronny Wonda menyebutkan bahwa warga yang tewas saat terjadi kontakl tembak TNI/Polri dengan KKB Papua, sebanyak tiga orang.
“Tadi pagi jam 5 subuh, anggota sudah bersiaga di sebelah Kali Napimo. Baru dari pihak OPM lewat depan masyarakat pengungsi yang sementara tidur di rumah Kepala Kampung Nipurlema, Petianus Kogoya,” ungkap Ronny.
Melihat ada pergerakan dari TPN-OPM, menurutnya, aparat langsung melancarkan tembakan.
“Lalu pihak tentara lihat OPM lewat di belakang masyarakat dan mereka siram (tembak) dan tiga orang masyarakat dapat tembak. Anak kecil dan mama dapat peluru nyasar,” terangnya.
Akibat peristiwa ini, kata Ronny, tiga orang yang disebutkan tewas di tempat. Korban tewas menurutnya adalah kepala kampung Nipurlema dan dua warga sipil. “Seorang anak bernama Ben Murip juga terkena tembak di kaki. Peluru tembus dan sementara rawat di Rumah Sakit Ilaga,” tambahnya.
Meski beda terkait jumlah korban tewas, namun warga bernama Moses Wonda senada dengan polisi bahwa para korban yang tewas tidak dapat dievakuasi ke Timika.
Moses Wonda menerangkan bahwa korban yang tewas, saat ini sedang dilakukan prosesi adat bakar jenazah di Kampung Aminggura.
“Kami sekarang sedang lakukan bakar jenazah, karena tidak bisa dibawa ke Timika,” terang Moses dalam sambungan telepon.
Di lain pihak, Juru Bicara TPNPB-OPM dalam rilis masih dilansir Koranseruya.com dari seputarpapua.com, membenarkan adanya tiga orang warga sipil tewas akibat kontak tembak ini.
Ketiga korban yakni Kepala Kampung Nipurlema bernama Petianus Kogeya, Istri Kepala Sekolah bernama Patena Murib, dan seorang warga bernama Lihat Kogoya.
Tak hanya itu, pihak TPNPB-OPM mengklaim bahwa tiga warga tersebut tewas bukan karena pihak KKB, tetapi terteka tembakan peluru aparat gabungan TNI/Polri saat terjadi kontak tembak menghadapi KKB. (***)