Viral! Virus Corona Menyebar Via Ponsel Xiaomi, Ini Penjelasan Para Pakar

1086
ILUTRASI
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Sebuah unggahan soal virus corona bisa menyebar lewat ponsel Xiaomi viral di media sosial Twitter, Selasa (28/1/2020). Unggahan tersebut dibagikan oleh akun @coromodol.

Hingga Rabu (29/1/2020), unggahan tersebut sudah disukai 21.800 kali dan dibagikan 9.600 kali. Dalam unggahannya, @coromodol menuliskan, “virus corona nyebar lewat hp xiaomi.” Kemudian disertai anjuran, “kalo abis salaman sm temen yang pake xiaomi, buru buru cuci tangan pake sabun.”

ADVERTISEMENT

BACA JUGA: Ini Video Ketua DPRD Palopo Dapat Bingkisan Kotoran Sapi di Kantornya

Lalu benarkah Virus Corona bisa menyebar melalui server dan speaker Xiaomi? Menurut World Health Organization (WHO) virus Corona menyebar melalui batuk, bersin atau menyentuh orang yang terinfeksi, seperti lansir dari Aljazeera.

ADVERTISEMENT

angkapan layar dari sebuah unggahan viral di Twitter soal virus corona menyebar lewat HP. (Twitter: @coromodol)

Jadi tidak bisa Virus Corona menular dari benda mati. Sehingga broadcasting WhatsApp yang disebar ini tidak benar atau kabar bohong.

BACA JUGA: Mahasiswi di Palopo Terancam Penjara 10 Tahun Gegara Aborsi, Ini Videonya Saat Diamankan Polisi

Seseorang yang terjangkit Virus dengan nama lain 2019-nCoV ini memiliki gejala serupa flu. Gejala lainnya pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan demam. Bagi orang yang sistem kekebalan tubuhnya sedang lemah, misalnya orang tua dan anak-anak, virus ini bisa menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius. Mulai dari pneumonia sampai bronkitis.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia dr. Daeng M. Faqih menjelaskan, penularan sebuah virus, termasuk virus corona, melalui ponsel tidaklah benar. Penularan seperti yang viral di media sosial tersebut harus dibuktikan dengan pemeriksaan.

“Harus dibuktikan kalau terpapar dengan pemeriksaan,” ujarnya, dilansir KORAN SERUYA dari Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Lanjutnya, ponsel Xiaomi yang beredar tidak bisa dikatakan mengandung virus corona meski ponsel tersebut dari China. Lebih lanjut, dia menjelaskan, jika benda tersebut terpapar oleh cairan tubuh penderita, lalu benda itu dipegang tanpa cuci tangan, baru bisa tertular.

BACA JUGA: Penari Candoleng-Doleng Disawer Rp100 Ribu, Astaga Buka Baju…Ditangkap Polisi Setelah Videonya Viral

Cairan yang dimaksud seperti air liur, bersin, batuk, ingus, darah, dan semacamnya. Namun prinsipnya, harus dibuktikan dengan pemeriksaan.

Daeng mengatakan, penularan virus bisa dari beberapa, seperti tertular langsung dari hewan yang mengandung virus. Tertular langsung dari orang yang sakit, lewat cairan tubuhnya, seperti darah, air liur, bersin, batuk, dan ingus.

“Kalau kita dekat dengan penderita terus kita kena semprot bersin atau batuknya, bisa tertular,” ujarnya.

Bisa dari benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh dari orang sakit. “Tangan kita menyentuh cairan baik langsung dari hewan atau langsung dari penderita atau tidak langsung dari benda yang terkontaminasi, trus tangan kita kucek-kucek mata,” katanya.

Mengenai impor barang dari China, menurut dia, masyarakat bisa berhati-hati saat membeli barang impor. Keputusan untuk membeli atau tidak kembali kepada individu masing-masing. Namun, tidak disarankan mengampanyekan karena itu wewenang dari pemerintah.

BACA JUGA: Wah, Palopo Raih PAD Rp500 Juta dari Pajak Rumah Makan Setiap Bulan

“Mestinya pemerintah yang berwenang memberikan warning atau larangan. Kalau masing-masing warga tak mau beli produk China karena hati-hati, takut isu tersebut, saya rasa sah-sah-saja, tapi sebaiknya untuk dirinya sendiri,” kata Daeng.

Virus Corona sendiri berasal dari binatang. Kebanyakan yang mereka yang awal-awal terinfeksi virus ini bekerja atau sering mengunjungi pasar grosiran makan laut Huanan di pusat kota China, yang menjual hewan hidup maupun yang baru disembelih.

Berdasarkan laporan Komite Kesehatan China, per Rabu (29/1/2020), kasus penderita penyakit karena virus Corona di China sudah mencapai 5.974 orang.

BACA JUGA: Seko Jadi Prioritas Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga Tahun 2020

Sementara itu, jumlah kematian karena corona kini bertambah banyak. Bahkan dari pihak berwenang di Provinsi Hubei bertambah menjadi 131 orang tewas, dari sebelumnya di Selasa 106 orang meregang nyawa.

Presiden China Xi Jinping menyebut virus ini sebagai virus “setan”. Dalam pertemuan dengan AFP, ia berujar akan melakukan pembaruan data suspect corona sesegara mungkin. (*/tari)

ADVERTISEMENT