11 Fakta Baru Tentang Pasutri Bomber Maut asal Makassar, Ternyata Generasi Milenial Kelahiran 1995

1005
ADVERTISEMENT

KASUS Bom di depan pintu gerbang Gereja Katedral di Makassar membuat keheranan banyak pihak.

Pasalnya, pelaku melakukan aksinya saat momen menjelang Paskah, hari suci bagi umat Kristiani dan dilakukan di gereja Katolik tertua dan terbesar di Makassar.

ADVERTISEMENT

Pasangan suami istri berinisial L (suami) yang kemudian diketahui bernama Lukman dan YSF (istri), melakukan serangan bom bunuh diri.

Berikut adalah fakta-fakta yang dilakukan Pasutri tersebut yang ternyata masih muda belia, generasi milenial, kelahiran 1995. Gara-gara Pasutri ini, 20 warga terluka.

ADVERTISEMENT

Informasi ini dirangkum Koran Seruya dari berbagai informan terpercaya.

Waktu itu Lukman membonceng istrinya YSF dan melakukan penyerangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Jalan Kajalolido dekat lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (28/3) pukul 10.28 WITA. Saat itu, misa di Gereja telah selesai, dan bersiap untuk misa dengan jemaat selanjutnya.

Berikut adalah 11 fakta mengenai Pasutri Pengebom tersebut:

1. Domisili Pelaku

Lukman dan istrinya (YSF) bermukim di rumah kontrakan di Jalan Tinumbu I Lorong 132 Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar. Mereka berdua berdomisili di Ibu Kota Sulawesi Selatan, Makassar. Kota ini jugalah yang menjadi lokasi sasaran aksi teror mereka berdua.

Pelaku bom bunuh diri, diketahui bernama Lukman warga yang mengontrak rumah di Jalan Tinumbu Makassar

2. Generasi Milenial 

Kedua pelaku termasuk generasi milienial. Lukman dan YSF sama-sama kelahiran pertengahan ’90-an.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyebut sepasang generasi muda ini terpapar radikalisme.

“Karena teridentifikasi pelaku kelahiran tahun 1995, jadi inisialnya L dengan istrinya adalah termasuk tentunya kalangan milenial yang sudah menjadi ciri khas korban dari propaganda jaringan teroris,” di Makassar, Senin (29/3/2021).

3. Jualan makanan online

Lukman dan YSF sama-sama berjualan makanan. Fakta ini terungkap dari keterangan ibunda dari YSF.

“(Kesehariannya) jual online, makanan. Itu suaminya yang antar (pesanan makanan),” kata EM (ibu). Namun demikian YSF, menurut keterangan polisi, juga merupakan pegawai swasta mengutip detikcom.

4. Ikut JAD Kajian di Villa Mutiara

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa pasutri ini ikut dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok terorisme, di Villa Mutiara Cluster Biru, Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, kota Makassar.

“Masing-masing perannya bersama dengan L dan YSM, mereka ada dalam satu kelompok Kajian Villa Mutiara namanya,” sebut Sigit di Mapolda Sulsel, Senin (29/3).

Rumah yang menjadi sarang teroris saat disergap Densus 88 di Villa Mutiara Cluster Biru, Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Rabu (6/1/2021). (Foto: Rakyatku.com)

5. Pengantin baru, dinikahkan teroris

Dua pelaku bom bunuh diri itu tergolong sebagai pengantin baru. Usia pernikahan mereka baru satu semester. Mereka dinikahkan tersangka teroris lain bernama Risaldi, sosok yang ditangkap pada Januari 2021 dan terkait aksi pemboman di Gerjea di Jolo, Filipina, pada 2018.

“Saudara Lukman dan YSF ini beberapa bulan yang lalu, tepatnya 6 bulan lalu, dinikahkan oleh Risaldi,” kata Jenderal Sigit.

6. Ibunda jarang bertemu YSF

YSF, istri dari L, mempunyai ibu yang berinisial EM. Sang ibu sudah jarang bertemu putrinya sejak putrinya itu menikah dengan Lukman.

“Jadi jarang ketemu selama sudah menikah. Biasa ji datang di rumah tapi jarang,” kata EM.

7. Tanda tanya kehamilan

Perkara hamil atau tidaknya YSF si istri Lukman memang belum pasti, namun tanda tanya kehamilan menjadi asumsi yang faktual. Soalnya, asumsi ini juga diperbincangkan oleh orang yang pernah berinteraksi dengan Lukman.

“Ya ada 2 informasi. Ada yang bilang mengandung atau hamil, ada yang bilang nggak,” ujar Ketua RT di Kecamatan Bontoala, Nuraeni, saat dimintai konfirmasi wartawan di Makassar, Senin (29/3).

“Keluarganya katanya hamil. Tantenya ada yang bilang hamil 4 bulan katanya. Tapi dari orang tuanya katanya tidak ji (hamil),” katanya.

8. Bikin bom via tutorial online

Pasutri ini, L dan YSF bisa bikin bom berkat teknologi internet. Mereka mengakses tutorial membuat benda berbahaya itu. Pelatihnya juga dari mancanegara.

“Ada informasi ini juga berkaitan dengan online training di media sosial yang dikembangkan oleh mereka. Jadi mereka mengembangkan tata cara pembuatan bahan peledak,” ujar Kepala BNPT Irjen Boy Rafli Amar.

9. Dibelikan bahan peledak oleh JAD

JAD memang organisasi teroris nan berbahaya. Kelompok hitam inilah yang membelikan bahan peledak untuk L dan YSF.

“Dan juga berperan membeli bahan yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri,” kata Kapolri Jenderal Sigit.

10. Surat wasiat

Sebelum melakukan bom bunuh diri itu, Lukman sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya. Hal ini diungakpkan oleh Kapolri Jenderal Sigit.

“Isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid,” kata Jenderal Sigit.

11. Bakal dikubur di Maros

Ketua RT di tempat L dan YSF mengontrak, Nuraeni, mengatakan pengantin teroris itu akan dikebumikan di Kabupaten Maros, Sulsel. Saat ini orang tua YSF tengah berada di Maros. Adanya informasi ini merupakan fakta, terlepas apakah rencana pemakaman ini akan terealisasi atau tidak.

“Karena langsung dimakamkan di sana, nggak dibawa ke sini. Dua-duanya (Lukman dan YSF dimakamkan di Maros), kan kampung suaminya itu,” tutur Nuraeni, ketua RT.

(*)

ADVERTISEMENT