PALOPO — Sebanyak 15 warga asal Makassar yang berhasil selamat dari peristiwa gempa Palu, Sulawesi Tengah, terdampar di Kota Palopo, Senin (01/10/2018) sekitar pukul 17.00 wita. Mereka diturunkan oleh bus yang membawanya dari Palu. Kesepakatan dengan sopir bus di Palu, mereka membayar Rp 3 juta sampai di Kota Palopo.
Mereka kini tengah dijamu oleh warga di salah satu posko di Jl Kelapa, Kelurahan Dangerakko, Palopo. Warga tersebut umumnya laki-laki, seorang perempuan dan seorang balita. ” Kami baru tiga hari berada di Palu untuk membangun jembatan di Pelabuhan Pantoloan. Tiba-tiba ada gempa,” kata Rudi, yang mengaku beralamat di Jl Banta-Bantaeng, Makassar.
Rudi mengungkap, di Palu mereka di tempatkan di sebuah ruko besar. Saat gempa berlangsung, mereka bersama warga setempat lari dan menyelamatkan diri ke gunung. ” Kami semuanya rombongan dari Makassar, selamat,” ujarnya. Sementara ruko yang mereka tempati, kata Rudi mengalami retak-retak.
Karena pertimbangan keselamatan, mereka akhirnya sepakat kembali ke Makassar. Berangkat dari Palu pada Minggu (30/09/2018) sore. Saat tiba di Terminal Palopo, sejumlah warga bersimpati dan mengajak mereka ke rumahnya. ” Alhamdulillah, masyarakat Palopo menjamu kami dengan baik. Baru kali ini, kami makan nasi,” katanya.
Oleh warga di Kelurahan Dangerakko, mereka dijamu dengan nasi dan ikan bakar. Sejumlah warga juga turut menyumbang air minum dan kebutuhan lain yang diperlukan. Kepala Dinas Sosial Palopo, M Tahir, mengungkapkan, sebenarnya pihaknya menyediakan tempat untuk menampung para korban.
Namun, warga di sekitar Dangerakko bersikeras dan mengaku siap melayani dengan baik. Bahkan, warga juga bergotong royong untuk membayar sewa mobil bagi warga Makassar untuk pulang. Rencananya, mereka akan pulang ke Makassar, besok pagi. ” Warga sangat peduli dengan korban asal Palu. Bahkan, sudah patungan untuk ongkos pulang. Ini sebagai bentuk simpati atas korban gempa Palu. Kesadaran masyarakat untuk membantu sesamanya yang ditimpa musibah sangat besar,” katanya. (adn)