PALOPO–Mangkatnya mantan Wali Kota Palopo, HPA Tenriadjeng, meninggalkan duka bagi sejumlah tokoh di Tana Luwu. Tidak terkecuali, Wali Kota Palopo dua periode saat ini, HM. Judas Amir, Bupati Luwu, H. Basmin Mattayang, anggota DPRD Luwu yang juga mantan aktivis dan anggota Tim 9 Pembentukan Kota Palopo, Baharman Supri
Ketiga tokoh ini bercerita tentang sosok HPA Tenriadjeng dan kedekatan mereka semasa hidup almarhum kala aktif sebagai pejabat di Makassar dan Kabupaten Luwu.
“Dua kali saya bersama melaksanakan tugas pemerintahan. Pertama saat beliau menjabat sebagai Sekretaris Bappeda di Kota Makassar, sementara saya pada waktu itu sekretaris KIP atau Kampung Improvmen Program atau Program perbaikan Kampung,” sebutnya. Kedua saat beliau menjabat sebagai Sekda di Luwu saat menjabat sebagai Camat di Nuha,” ujar Judas Amir.
Wali Kota Palopo akui, hubungannya dengan HPA Tenriadjeng, selain sebagai teman dan keluarga, juga hubungan sebagai atasan dan bawahan.
“Di mata saya Almarhum HPA Tenriadjeng, adalah orang tua kita, orang tua kami. Dia atasan yang baik dalam dinas sekaligus dalam kepribadian almarhum sangat bagus. Beliau mampu menempatkan dirinya sebagai atasan yang bisa dihormati dan dicontohi begitu juga dia dalam hal secara pribadi, dalam menghadapi kami sebagai bawahan,” ujarnya.
HM Judas Amir, mengaku tidak lupa saat dirinya berada di Makassar bersama HPA Tenriadjeng. “Waktu saya di Makassar, ada istilahnya SPMU atau Surat Perintah Membayar Uang, banyak yang pegang ini termasuk saya. Saya mendapat penghargaan tapi belum ada uang kontan, jadi yang saya pegang SPMU saja dulu, dan saya pribadi tidak ada SPMU yang tidak dibayar, itu karena selalu dibayarkan sama Opu Almarhum, ini yang tidak bisa saya lupa, bantuan dan perhatian beliau ke saya,” lanjut Wali Kota Palopo bercerita.
HM Judas Amir mengakui, jika HPA Tenriadjeng ini ahli dalam bidang keuangan karena sekolah dia di Jerman khusus untuk keuangan selama satu tahu lebih. Salah satu karya HPA Tenriadjeng untuk Kota Makassar yakni lahirnya Kawasan Industri Makassar.
“Kawasan Industri Makassar atau KIMA bagian dari beliua, dia ikut dalamnya. Beliau cukup punya berbagai kemampuan. Jika ada yang kurang bukan dia yang gagal , mungkin karena pembantunya, bawahan dan staf yang kurang bekerja maksimal sehingga ada kekurangan dalam hal tertentu,” ujarnya
“Dimata saya beliau orang serba bisa, dalam segi keuangan, sebelum ke Jerman dia di bagian keuangan memang. Saya berani katakan Tendriadeng orang yang jujur, beliau adalah pamong senior dan banyak jabatan strategis pernah beliau duduki,” tambahnya. (IYS)