PANGKEP–Pernikahan beda usia yang viral di media sosial, Aman (60) mempersunting gadis usia 21 tahun menuai tanggapan beragam dari waeganet.
Namun duda 60 tahun asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), ini bersama sang istri yang baru dinikahinya asal Pangkep, tidak mempersoalkan apa tanggapan negatif terhadap pernikahan mereka. Toh mereka mengaku bahagia.
Berikut rangkuman 9 fakta menarik pernikahan beda generasi ini, yang dirangkum KORAN SERUYA dari berbagai sumber:
1. KENALAN DUA BULAN
Aman dengan Sartika sudah saling kenal sejak 2 bulan silam. Pertemuan keduanya bermula saat Aman berkunjung ke rumah ibu tirinya, di mana Sartika merupakan tetangga dari ibu tiri Aman.
2. JATUH CINTA PANDANGAN PERTAMA
Aman, yang sudah menduda selama 2 tahun, akhirnya terpesona oleh paras Sartika.
“Saya jatuh cintalah pada pandangan pertama waktu saya pertama kali bertemu di rumah ibu tiri saya. Kebetulan kan juga tetangganya istrinya saya,” kata Aman, Kamis (4/6/2020).
Tak ingin lama-lama memendam rasa, Aman kemudian meminta ibu tirinya meminang Sartika ke keluarganya. Gayung bersambut, pinangan Aman akhirnya diterima keluarga Sartika.
“Yang namanya kalau sudah cinta, saya beranikan diri meminta ibu tiri saya pergi bertanya-tanya. Apakah memang dia dan keluarganya ini mau menerima saya karena kan saya ini statusnya sudah duda. Ternyata diminta untuk datang melamar,” lanjutnya.
3. MAHAR Rp15 JUTA
Saat proses lamaran, keluarga Aman dan Sartika kemudian bersepakat agar Aman memberi mahar sebesar Rp 15 juta dan empang seluas 20 are kepada Sartika.
4. SARTIKA IKUTI JEJAK KAKAKNYA
Ibu kandung Sartika, Dahlia, mengatakan awalnya pihaknya meminta mahar sebesar Rp 20 juta. Namun pihaknya kemudian memaklumi Aman yang hanya sanggup Rp 15 juta.
“Ia awalnya minta panai (mahar) itu Rp 20 juta, tapi karena sanggupnya Rp 15 juta, yah kita terima. Yang begini kan tidak harus dipersulit,” kata Dahlia.
Orang tua Satrika mengaku tidak pernah menyoal status menantunya yang duda itu. Apalagi, perkawinan terdahulunya tidak dikaruniai seorang anak. Begitu juga soal umur yang terpaut jauh karena kakak kandung Sartika juga dipersunting oleh pria yang umurnya juga terpaut jauh dan tetap bahagia hingga sekarang.
5. NIAT BAHAGIAKAN ORANGTUA
Sartika mau menerima lamaran Aman meski usia mereka terpaut jauh karena alasan tertentu.
“Saya tidak mau melihat orang tua saya susah membiayai saya. Saya juga berharap dengan berkeluarga, saya bisa bantu mereka dan adik-adik saya nantinya. Saya tidak pernah merasa dipaksa karena memang saya mengerti kondisi orang tua saya,” kata Sartika, Kamis (04/06/2020).
Sartika yang merupakan anak dari pasangan Daeng Sanrang (50) dan Dahlia (38) adalah anak kedua dari 10 orang bersaudara. Sementara kakak pertamanya juga sudah berkeluarga.
Sartika sendiri hanya mampu mengenyam pendidikan sampai kelas 5 Sekolah Dasar (SD) karena ketidakmampuan biaya. Orang tua Sartika hanya bekerja sebagai pemulung plastik keliling yang hanya berpenghasilan pas-pasan.
6. NGAKU TETAP BAHAGIA
Meski terpaut usia yang jauh dengan suaminya, Sartika mengaku tetap bahagia. Baginya, kebahagiaan orang tua jauh lebih penting dari sekadar mempertahankan egonya yang mana anak seusianya masih ingin bebas. Ia pun menepis jika keinginan menikah itu dipaksakan oleh orang tuanya.
“Bagi saya itu kebahagiaan orang tualah yang utama. Lagi pula, suami saya ini orangnya juga baik dan sabar. Yah mudah-mudahan bisa jaga dan bahagiakan saya kelak. Tidak masalah itu soal umurnya, apa lagi kan masih ada juga hubungan keluarga,” lanjutnya.
7. TAK MENYANGKA JADI VIRAL
Baik Aman maupun Sartika, tidak pernah menyangka, jika pernikahan mereka itu bisa viral di media sosial dan banyak mendapat tanggapan dari warganet.
Keduanya juga berharap, agar warga menilai pernikahan mereka sebagai hal yang wajar-wajar saja dan tidak dilebih-lebihkan.
“Iya tidak sangka juga (viral) begini. Banyak komentar-komentar aneh-aneh dan tidak benar saya lihat. Makanya saya minta yah wajar-wajar saja. Namanya jodoh, itukan rahasia Allah yang tidak bisa diterka sebelumnya,” ujar Sartika.
Saat masih sekolah hingga beranjak remaja, Sartika sudah terbiasa bekerja keras membantu orang tuanya, berkeliling mencari plastik untuk dijual. Namun karena adik-adiknya banyak, ia pun diminta oleh ibunya untuk berada di rumah saja mengurus mereka, sementara ibu bersama bapaknya yang keluar bekerja.
“Dulu dia (Sartika) ini setiap hari keluar bantu saya sama bapaknya. Tapi karena sudah remaja, saya juga kasihan karena kadang dia juga sudah mulai malu-malu. Jadi saya minta dia di rumah saja urus adik-adiknya kan banyak,” kata ibunda Sartika, Dahlia.
8. TAK DIPAKSA
Saat keluarga memanantunya datang meminang putrinya, Dahlia mengaku tidak serta merta menerimanya. Ia berkali-kali meminta pendapat Sartika dan juga pihak keluarganya yang lain. Sartika pun tidak pernah menolak dengan lamaran itu, hingga akhirnya ia menerima pinangan itu.
“Saya tidak langsung terima waktu datang mammanu-manu (Meminang), karena walau bagaimanapun kan yang menjalani itu Sartika. Saya sampaikan dulu ke dia, pas dia bilang terima, saya juga terima dan meminta keluarganya datang untuk melamar,” sebutnya.
9. BERHARAP PERNIKAHAN PUTRINYA LANGGENG
Sebagai orang tua, Dahlia dan Sanrang berharap pernikahan anak keduanya itu bisa langgeng dan hidup bahagia selamanya. Rencananya, Sartika akan diboyong dan tinggal di kampung suaminya di Desa Mattirodeceng, Kecamatan Lau, Maros. (Anggi)