KORANSERUYA.COM–Musda DPD II Partai Golkar Palopo sangat berbeda ketimbang Musda tahun-tahun sebelumnya. Terlebih ada dua kandidat ketua dari tiga kandidat yang bersaing ketat dan sama-sama cenderung ngotot untuk menjadi pemimpin Golkar Palopo.
Menjadi lebih menarik, dua kandidat tersebut telah dipertemukan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taupan Pawe di rumah jabatannya, di Kota Parepare, Minggu (22/8/2021) lalu. Dua kandidat itu, yakni Wakil Walikota Palopo Palopo, Rahmat Masri Bandaso, dan Ketua DPRD Palopo, Hj Nurhaenih.
Baik Rahmat Masri Bandaso yang akrab disapa RMB, dan Hj Nurhaenih sama-sama menyatakan kesiapannya mengemban amanat pengurus untuk membesarkan partai bersimbol ‘beringin rimbun’ di Kota Palopo itu.
Namun punggawa Golkar di Sulsel, Taupan Pawe sangat menyadari, kebesaran Golkar di Kota Palopo akan runtuh jika dua kadernya tersebut, RMB dan Hj Nurhaenih tidak ada deal politik keduanya jelang Musda. Dua kader tersebut dinilai kader emas yang berpeluang membesarkan Golkar di Palopo ditengah gempuran partai politik lainnya, seperti Partai Nasdem, Partai Demokrat dan lainnya.
Deal politik pun ditawarkan kepada keduanya. Deal politik tersebut berupa dua opsi, yakni salah satu dari dua kader tersebut menjabat Ketua Golkar Palopo, satunya lagi Ketua Harian. Jabatan Sekretaris kabarnya akan diserahkan kepada Baharman Supri, legislator Partai Golkar Palopo yang juga salah satu kandidat.
Dua opsi yang ditawarkan Taupan Pawe saat mempertemukan RMB dan Nurhaenih di Parepare tersebut, cenderung menyarankan kepada RMB dan Nurhaenih ‘Hompimpa’ agar tidak ada gesekan keduanya saat Musda nantinya. Politik ‘hompimpa’ ini bisa jadi solusi.
Taupan Pawe tak menampik kedua calon tersebut merupakan kader terbaik yang dimiliki Golkar Palopo, sehingga sangat disayangkan jika salah satu dari keduanya membelot dari ‘Beringin’ lantaran gagal di Musda Golkar Palopo. Keduanya– tanpa bermaksud menafikan Baharman Supri– memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, cuma salah satu dari mereka yang akan mendapat amanah sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Palopo.
Kata Hompimpa, atau Hompimpa Alaihom Gambreng, biasanya dipakai anak-anak ketika melakukan permainan tradisional. Sebelum bermain, biasanya anak-anak
mengawali dengan Hompimpa Alaihom Gambreng. Jika permainannya petak umpet, maka Hompimpa adalah jalan untuk menentukan orang yang akan menutup mata dan mencari teman-temannya yang ‘ngumpet’.
Hompimpa dilakukan dengan cara menggoyang-goyangkan tangan, lalu menunjukan bagian telapak tangan menghadap ke bawah atau ke atas. Hompimpa dilakukan minimal tiga orang. Jika Hompimpa dilakukan lebih dari tiga orang, maka akan ada putaran II, putaran III, sampai tersisa dua orang, lalu mereka pingsut, sampai mendapatkan satu orang.
Hompimpa adalah permulaan dari segalanya, di dalamnya mengandung unsur kesepakatan, keikhlasan, dan kepasrahan. Tidak ada yang protes dalam hompimpa, tidak ada kecurangan, dan tidak ada kesombongan. Semuanya disetarakan dalam dua kemungkinan, kalah dan menang—melalui media telapak tangan yang disepakati.
Lantas, bagaimana kedua kandidat menyikapi pertemuan di Parepare yang dimediasi TP, begitu Taupan Pawe akrab disapa? Hj Nurhaenih sendiri tampaknya tak mempersoalkan dua opsi ‘Hompimpa’ yang disarankan TP.
Cuma kata Nurhaenih saat dikonfirmasi KORAN SERUYA via ponselnya, Senin (23/8/2021), menyatakan, jika hingga kemarin dirinya belum bertemu dengan RMB guna berembuk membahas lanjutan pembicaran di Parepare itu.
Dengan begitu, kata dia, antara dirinya dengan RMB belum ada kesepakatan. “Jadi sejauh ini (kemarin), belum ada kesepakatan. Bagaimana mau ada kesepakatan kalau saya dan Pak Rahmat belum bertemu, belum berembuk,” katanya.
Memang, kata Nurhaenih, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taupan Pawe menyarankan agar kandidat Ketua Golkar Palopo, terutama dirinya dengan RMB agar duduk
bersama membahas hasil pertemuan di Parepare demi menyepakati kesepakatan jelang Musda Golkar Palopo.
“Kami disarankan berembuk, duduk bersama cari solusi terbaik demi kejayaan Golkar Palopo ke depan. Tetapi, kami belum berembuk. Saya sampaikan kepada Pak Rahmat, nanti di Palopo baru kita bertemu. Tapi sejauh ini, kami belum bertemu sehingga belum ada keputusan,” katanya.
Diakui Nurhaenih, saat bertemu bertiga dengan Taupan Pawe, baik dirinya dan RMB diminta agar duduk bersama membicarakan deal-deal politik yang bertujuan membesarkan Partai Golkar di Kota Palopo.
“Partai Golkar menginginkan agar saya dan Pak Rahmat bersama-sama menyatukan kekuatan untuk membesarkan Partai Golkar di Palopo, apalagi tidak lama lagi event politik besar akan berlangsung, yakni Pemilu 2024 dan Pilkada 2024,” katanya.
Secara pribadi, sebagai Kader Golkar Palopo, Nurhaenih siap berembuk dengan kandidat Ketua Golkar Palopo lainnya jelang Musda, termasuk berembuk dengan RMB. “Saya prinsipnya, kalau untuk kebaikan Partai Golkar, saya siap. Intinya, sebagai kader siap melaksanakan apapun perintah partai,” tandas srikandi Partai Golkar di DPRD Palopo ini.
Sementara itu, Wakil Walikota Palopo selaku salah seorang kandidat Ketua Golkar Palopo, H. Rahmat Masri Bandaso kepada salah satu media harian lokal di Palopo, sempat mengaku Ketua DPD II Golkar Palopo akan diamanahkan kepada dirinya setelah pertemuan di Parepare. Sedangkan, masih dari hasil pertemuan yang dimediasi Taupan Pawe, jabatan Ketua Harian Golkar Palopo akan dijabat Ketua DPRD Palopo, Hj. Nurhaenih.
RMB, begitu Rahmat Masri Bandaso akrab disapa, mengatakan, dirinya diamanahkan menjabat Ketua Golkar Palopo dan Hj Nurhaenih menjabat Ketua Harian Golkar
Palopo, sebagai ‘deal politik’ yang dicapai saat pertemuan bersama Ketua DPD I Golkar Palopo, Taupan Pawe di Parepare, Minggu (22/8/2021) lalu.
Namun, saat RMB dikonfirmasi media ini soal kabar dirinya diamanahkan kursi Ketua Golkar Palopo, RMB memilih no comment soal deal politik itu. Dia memilih no comment supaya tidak gaduh jelang Musda Golkar Palopo.
Hanya saja, RMB mengaku dalam waktu dekat ini dirinya akan bertemu Nurhaenih untuk membicarakan ‘deal-deal politik’ pascapertemuan di Parepare. “Waktunya belum diketahui, pastinya dalam waktu dekat, sebelum Musda dek,” kata RMB.
Seperti diketahui, pertemuan RMB dan Nurhaenih itu berlangsung sekitar dua jam, di rumah jabatan Taupan Pawe, di Kota Parepare. Meski ada tiga calon Ketua
Golkar Palopo, yakni salah satunya Baharman Supri, Taupan Pawe hanya mengundang RMB dan Nurhaenih pada pertemuan penting jelang pelaksanaan Musda Golkar
Palopo.
Kabarnya, Baharman Supri tidak menghadiri pertemuan di rumah Taupan Pawe karena sudah bertemu dengan TP, begitu Taupan Pawe akrab disapa pada Rabu
(11/8/2021) lalu, di Pinrang.
Lantas bagaimana tanggapan Baharman Supri sebagai salah satu kandidat Ketua Golkar Palopo terkait pertemuan dua rivalnya yang dimediasi Taupan Pawe. Via ponselnya kepada KORAN SERUYA, Baharman menyatakan tidak mau mengomentari pertemuan RMB dan Nurhaenih tersebut. “Saya No Comment dinda,” katanya. (lig)