KORANSERUYA.COM–Pandemi Covid-19 belum diketahui pasti kapan waktunya akan berakhir di Indonesia. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI terus
berupaya mencari jalan agar kasus positif covid-19 terus melandai di seluruh wilayah Tanah Air. Namun hasilnya belum menunjukkan trend positif.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengakui, Presiden Jokowi memintanya agar segera menyusun strategi menghadapi pandemi covid-19. Strategi tersebut disebut sebagai hidup bersama Covid-19.
Menariknya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyampaikan bocoran strategi yang akan disiapkan melalui Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/8/2021) lalu.
Intinya, Menurut Menkes Budi, Presiden Jokowi memintanya untuk membuat rencana agar masyarakat bisa mulai hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19. “Di ratas (rapat terbatas) tadi Bapak Presiden meminta kami untuk bisa mulai menyusun strategi hidup bersama pandemi, bukannya strategi penanganan pandemi,” ungkap Budi.
Lanjutnya, Budi mengaku akan mulai menyusun strategi sesuai arahan Presiden Jokowi. Namun Budi menginformasikan update vaksinasi Covid-19 di tanah air lebih dulu. “Untuk itu nanti ada beberapa hal yang kami sampaikan yang merupakan arahan dari bapak presiden, namun kami akan sedikit update vaksinasi,” katanya.
“Untuk jumlah orang yang disuntik per hari ini, Indonesia sudah berhasil menyelesaikan 58 juta orang dosis pertama, yang merupakan ranking ke enam di dunia,” sambungnya.
Lantas Budi pun mulai beberkan strategi yang akan dilakukan, pertama, adalah mengenai penerapan protokol kesehatan. “Yang pertama yang paling penting agar kita bisa menyeimbangkan antara hidup yang sehat dan hidup yang bermanfaat secara ekonomi yang peling penting adalah protokol kesehatan harus diimplementasikan dengan disiplin,” ujarnya.
Budi mengaku sudah bekerjasama dengan beberapa asosiasi untuk menyusun protokol kesehatan berbasis teknologi informasi, salah satunya Peduli Lindung.
Kedua, adalah tersting dan tracing. Hal ini dinilainya penting untuk diperkuat. Dan strategi ketiga adalah perawatan pasien Covid-19. Nantinya Presiden menginginkan adanya perawatan layanan primer, isolasi dan pelayanan dasar.
Dengan ketiga strategi ini, Menkes Budi berharap saat ini langkah yang dilakukan tidak hanya seputar penanganan pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengingatkan bahwa saat ini pandemi virus corona (Covid-19) masih belum mencapai tahap akhir. Oleh sebab itu, ia meminta seluruh pihak untuk tetap mewaspadai penularan virus corona.
Secara umum tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) memang mulai menurun. “Tingkat keterisian tempat tidur di rumah-rumah sakit kian menurun, penghuni tempat-tempat isolasi mandiri semakin berkurang, tetapi kita belum tiba di akhir pandemi. Covid-19 masih menjadi ancaman yang nyata,” tulis Jokowi di Instagram @jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa setiap masyarakat harus berperan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. “Dengan mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, kita melindungi diri kita, keluarga, dan lingkungan, sekaligus membantu mengurangi beban para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan,” sambungnya. (poskota/cbd)