LUTRA — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) kembali menerima penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2020 kategori Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia. Capaian ini terbilang luar biasa karena Luwu Utara berhasil naik tingkat dari kategori pratama ke madya.
Sebelumnya, pada 2018, Pemda Lutra juga menerima penghargaan APE kategori pratama, dan tahun ini naik kelas menjadi madya. “Luwu Utara kembali mendapatkan penghargaan APE. Kita naik kelas. Kalau kemarin kita pratama, sekarang madya,” ungkap Plt. Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Marhani Katma, Rabu (29/9/2021), di Masamba.
Marhani mengatakan, berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Penghargaan APE Tahun 2020 Nomor 72/Men/D.KG/KG.05/9/2021 dari Menteri PPPA, disebutkan bahwa penyerahan penghargaan APE akan dilakukan secara daring pada 13 Oktober 2021 mendatang. “Secara resmi akan diserahkan nanti pada 13 Oktober 2021 secara virtual,” terang Marhani. Meski begitu, kata dia, Piala dan Piagam telah diterima Pemda.
“Piala dan penghargaan itu sudah ada pada kami dan sudah diambil fotonya bersama ibu Bupati. Nanti pada saat penyerahan secara virtual dilakukan, akan ditampilkan testimoni Bupati dalam bentuk rekaman video tapping atau foto yang akan ditayangkan pada acara penyerahan penghargaan APE 2020 pada 13 Oktober 2021 mendatang,” jelasnya. “Video dan foto yang dimaksud sudah kami kirim ke Jakarta,” ujar dia menambahkan.
Masih Marhani, Kabupaten Luwu Utara naik kelas dari pratama ke madya tidak terlepas dari komitmen Bupati Luwu Utara dalam mewujudkan kesetaraan gender dalam pelaksanaan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) di Luwu Utara. “Sangat besar komitmen pimpinan, dalam hal ini Bupati, terhadap capaian APE,” kata dia. Dikatakan Marhani, komitmen pimpinan menjadi salah satu pemicu yang sangat besar dalam penghargaan ini.
“Tanpa komitmen pimpinan, saya kira hal ini tak bisa dicapai. Komitmen di sini dalam artian segala hal, di antaranya dalam hal kebijakan dan keadilan gender, termasuk aplikasinya di lapangan,” terang dia. Marhani menyebutkan, ada dua hal yang menjadi indikator APE, yaitu bagaimana indeks pemberdayaan gender dan indeks pembangunan gender bisa tercapai. “Penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas komitmen Pemda dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender,” pungkasnya. (hms)