LUTRA — Hidup di lingkungan sederhana di sebuah lokasi transmigrasi bernama UPT Lantang Tallang Kecamatan Masamba, yang belum tersentuh jaringan seluler, Kharisma Yuliana, siswi Madrasah Aliyah (MA) DDI Masamba kelas XII IPA, ini malah semakin termotivasi untuk terus belajar dan menunjukkan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi.
Terbukti, Kharisma Yuliana mampu meraih peringkat satu di kelasnya. Tak hanya itu, beberapa waktu lalu lolos ke tingkat provinsi pada ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) bidang Lomba Kimia yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan serta lolos ke tingkat provinsi pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama.
Kepala MA DDI Masamba, Amiruddin, membenarkan siswinya itu adalah siswi berprestasi yang hidup sederhana bersama kedua orang tuanya di lokasi transmigrasi Lantang Tallang, Masamba. Bahkan ia mengungkapkan fakta yang bisa menginspirasi semua orang, di mana Kharisma setiap ke sekolah, tak pernah datang terlambat, meski medan yang ia lalui terjal dan berbatu.
“Masya Allah, ternyata perjuangan anak ini tiap hari cukup luar biasa untuk pulang-pergi sekolah melewati jalanan sepi, terjal dan pinggir jurang, namun tak pernah terlambat,” kata Amiruddin, saat berkunjung ke rumah Kharisma, Jumat (19/11/2021) kemarin. Kunjungan Kepala Sekolah MA DDI Masamba itu atas undangan syukuran dari orang tua Kharisma.
Kunjungan inilah yang semakin membuat ia takjub kepada Kharisma, bahwa kehidupan sederhana tak membuat siswinya itu lantas tak bisa bersaing secara kompetitif dengan siswa-siswi lainnya di sekolah. “Betul-betul kehidupan yang sangat sederhana,” ucap Ketua BKPRMI Luwu Utara tersebut, saat menceritakan kondisi rumah Kharisma yang berdinding papan.
Amiruddin tak habis pikir, bagaimana Kharisma Yuliana bisa sangat berprestasi di sekolah meski di lokasi tempat ia tinggal belum ada infrastruktur jaringan internet. “Dalam hati saya bertanya-tanya, bagaimana cara anak ini bisa berprestasi, tidak ada signal HP, apalagi mau berselancar di internet dan juga listrik barus saja masuk di lokasi ini,” kata Amir dengan nada bertanya.
Ustaz Amir, begitu ia akrab disapa, akhirnya menyimpulkan bahwa perjuangan orang tua Kharisma dalam mencari nafkah sedikit banyak memengaruhi motivasi dan semangatnya dalam menuntut ilmu di sekolah. “Kemudahan anak ini menyerap ilmu pengetahuan disebabkan keberkahan dari makanan yang diberikan dan doa tulus orang tuanya,” pungkasnya. (hms)