PALOPO — Proses mediasi pelajar yang bertikai di Palopo terus dilakukan, Senin (13/12/2021). Mediasi tersebut dilakukan pihak sekolah, SMKN 2 Palopo bersama kepolisian yang dihadiri Kapolsek Wara Utara, Iptu Abdul Azis.
Proses mediasi berlangsung haru. Para siswa yang terlibat terlihat menitikkan air mata tanda menyesal melakukan kekerasan tersebut. Mereka pun saling memaafkan dan sepakat untuk tidak memperpanjang masalah ini.
Siswa yang terlibat bersama orangtua mereka saling berpelukan dan meminta maaf. Melihat hal ini, Kepala Sekolah SMKN 2 Palopo, Nobertinus tak kuasa menahan air matanya.
Nobertinus mengatakan tak kuasa melihat seorang ibu yang menangis karena anaknya. Sebab, dia akan langsung menginggat ibunya jika melihat perempuan menangis.
“Untuk itu anakku, jangan sampai kalian membuat orangtua kalian, apalagi ibu kalian menangis sedih karena perbuatan kalian. Jaga perasaannya, jangan membuat hatinya risau karena perbuatan anaknya,” kata Nobertinus kepada anak didiknya.
“Sekarang, belajar yang baik. Hilangkan semua pikiran untuk berkelahi. Buatlah bangga orangtua, terutama ibu kalian. Bisa kalian buat dia menangis, tapi menangis bangga dengan prestasi kalian,” sambungnya.
Sementara itu, Iptu Aziz menjelaskan, jika semua pihak bersepakat damai, kasus ini pun dianggap selesai. Namun, bila dikemudian hari ada yang mengulang perbuatan melanggar hukum, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Kami juga ingin menyelesaikan ini secara kekeluargaan. Menginggat mereka masih menuntut ilmu. Tapi jika ada yang melanggar kesepakan damai ini, maka akan kami proses secara hukum,” tegasnya.
Untuk menandai kesepakatan damai tersebut, orangtua dan siswa menandatangani pernyataan yang menyebutkan tidak lagi mengulangi perbuatannya. (ayb/liq)