PALOPO — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Palopo, mencatat jumlah investor yang masuk di kota Palopo, sepanjang Tahun 2021, mengalami peningkatan.
Berbeda dengan Tahun 2020 jumlah investor yang masuk di Kota bermotto Idaman ini hanya mencapai 75. Hal itu diungkapakan oleh Kepala Seksi data dan informasi penanaman modal, DPMPTSP, Kota Palopo, Randhyka Asmara, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/1/2022).
Dia menyebut jumlah Investor yang masuk di Kota Palopo, sepanjang Tahun 2020 sebanyak 75 sementara di tahun 2021 77 Investor.
“Investor yang masuk itu macam-macam jenis usahanya seperti Cafe, Hotel dan sarang walet, usaha sarang walet banyak yang masuk di tahun 2017,” katanya.
“Usaha yang banyak dilakukan di tahun 2021 ini yaitu Tower untuk jaringan telekomunikasi, kemungkinan karena Covid-19 jadi kebutuhan penggunaan jaringan internet semakin meningkat,” lanjutnya.
Selain itu, dia juga menyebut Pertashop (Pertamina Shop) menjadi minat usaha baru yang mulai banyak dilirik masyarakat, namun sayangnya usaha ini belum bisa didirikan di Perkotaan.
“Untuk saat ini ada lagi minat baru yaitu Pertashop, saat ini ada dua Pemohon yang medaftarkan usahanya tapi setelah kami kaji. Untuk sementara izin masih kami tahan karena dalam aturan usaha tersebut hanya bisa diadakan di pedesaan,” sebutnya.
Selain itu dia juga mengatakan bahwa semakin banyak investor yang masuk di Kota Palopo, maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga semakin meningkat melalui Izin Mendirikan Bangunan (IMB) termasuk perputaran uang akan semakin meningkat. (hwn/liq)