PALOPO — SMPN 7 Palopo menindaklanjuti instruksi Walikota Palopo, HM Judas Amir untuk melakukan kunjungan di rumah balita stunting. Kunjungan SMPN 7 Palopo diwakili Wakasek kurikulum bersama guru SMPN 7 bekerja sama petugas kesehatan ke rumah balita stunting.
Stunting ini adalah kasus kekurangan gizi yang terjadi pada anak yang disebabkan karena kurangnya asupan gizi pada waktu yang cukup lama. Hal ini menyebabkan pertumbuhan anak menjadi pendek atau kerdil dari standar usianya.
Hal itu disampaikan Kepala SMPN 7 Palopo, Ipik Jumiati. Dia mengatakan pihaknya memiliki 1 anak asuh stunting yang harus selalu dipantau dalam 10 hari kedepan.
“Stunting ini bukan hanya pertumbuhan tubuhnya yang terhambat, tetapi perkembangan otak juga ikut terganggu, sehingga akan mempengaruhi kemampuan dan kreativitas anak di usia produktif,” jelasnya.
“Adanya asuhan stunting ini diharapkan mampu menjadi upaya agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” pungkasnya. (ayb)