PALOPO — Kepala Dinas Kesehatan Palopo, dr Ishaq Iskandar, saat dimintai tanggapannya soal adanya pelajar yang dilarikan ke rumah sakit usai disuntik vaksin Rubella, mengatakan, ada beberapa kemungkinan sehingga pelajar yang divaksin tersebut menderita demam.
” Kemungkinan karena mereka takut disuntik sehingga syok. Karena syok, menyebabkan pelajar tersebut demam-demam,” katanya saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (29/08/2018) malam ini. Bukan hanya itu, saat ditanya oleh petugas, pelajar yang demam itu ada mengaku belum sarapan dari rumah. Riwayat medisnya juga kerap kesrurupan dan menderita sakit maag.
Dia mengatakan, saat vaksin campak dan rubella dilakukan di SMP 3 Palopo, petugas dari Dinas Kesehatan dan dari PKM setempat juga ada di lokasi. ” Bahkan, petugas dari dinas yang mengantar pelajar yang demam itu ke rumah sakit,” katanya. Atas kondisi itu, Ishak mengaku tetap akan melanjutkan vaksin campak dan rubella di kota Palopo.
Ishak juga menjelaskan, hingga Rabu (29/08/2018) untuk tahap pertama, jumlah anak-anak yang divaksin campak dan rubella sudah mencapai 9.873 orang. Rinciannya, usia 9 bulan-6 tahun sebanyak 991, usia 7 tahun – 12 tahun sebanyak 6.729 orang dan 13 tahun -15 tahun sebanyak 2.153 orang.
” Vaksin ini akan tetap kita lanjutkan. Ini adalah program dari pusat yang digratiskan kepada masyarakat. Namun, kalau ada yang tidak setuju anaknya divaksin juga tidak apa-apa. Makanya, sebelum divaksin ada surat persetujuan dari orang tua,” tandasnya. (liq/adn)
Capaian Vaksin Campak dan Rubella di Palopo
1. Usia 9 bulan – 6 tahun = 991 anak
2. Usia 7 tahun – 12 tahun = 6.729 anak
3. Usia 13 tahun – 15 tahun = 2.153 anak
Total hingga Rabu (29/08/2018) 9.873 anak.