Musim Hujan, Dinkes Palopo Ingatkan Waspada DBD

573
Kadis Kesehatan Palopo, dr Ishaq Iskandar.
ADVERTISEMENT

PALOPO — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat Kota Palopo untuk waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Bahaya demam berdarah memang terkadang disepelekan sebagian orang, namun mereka harus tahu bahwa bisa mematikan dalam hitungan hari. Hal ini disebabkan kemampuan nyamuk ini yang jika menyerang manusia dapat memberikan dampak yang sangat berbahaya bahkan berakibat fatal seperti kematian jika tidak segera mendapatkan penanganan dengan baik. Manusia yang diserangnya pun tidak pandang bulu, dari segala kalangan usia baik anak-anak maupun dewasa.

ADVERTISEMENT

Guna mencegah bahaya tersebut, Dinkes Palopo mengajak masyarakat untuk meningkatkan budaya 3M, yaitu Menutup, Menguras, dan Mengubur barang bekas yang dapat menampung air.

“3M merupakan cara yang efektif dan efisien mencegah DBD dengan cara memutus mata rantai perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti,” kata Kadis Kesehatan, dr Ishaq Iskandar.

ADVERTISEMENT

Kata dia, musim penghujan masyarakat harus waspada terhadap perkembang biakan nyamuk aedes aegepty yang dapat menularkan penyakit demam berdarah. Faktor utama DBD di Kota Palopo adalah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk tersebut berkembang biak dibak-bak penampungan air jernih dan tawar seperti bak mandi, drum penampung air, kaleng bekas dan lainnya.

“Perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti hingga saat ini masih berhubungan erat dengan beberapa faktor, seperti kebiasaan masyarakat menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari, jauh dari prilaku hidup bersih dan sehat, sanitasi lingkungan yang kurang baik dan penyimpanan air bersih yang lama hingga akhirnya dijadikan media untuk berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti. Untuk itu, masyarakat harus menggalakkan program 3M,” jelasnya.

Kepada seluruh masyarakat Kota Palopo, khususnya masyarakat yang tinggal di Kecamatan Endemis DBD harus waspada dengan penularan DBD karena tidak hanya iklim yang meningkatkan perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti, tetapi pola hidup masyarakat yang jauh dari sehat juga menjadi faktor utama DBD.

Bahkan kepedulian masyarakat sangat kami harapkan untuk ikut serta mensukseskan program 3M dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dapat dimulai dati lingkungan kita masing-masing.

Dan bagi masyarakat yang terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti agar segera membawa ke Puskesmas terdekat, untuk diketahui gejala DBD diantaranya munculnya demam tinggi terus menerus, disertai tanda perdarahan/bintik-bintik dikulit.

”Jika ditemukan tanda-tanda tersebut kami mengajak masyarakat untuk segera membawa berobat ke puskesmas terdekat. Mari kita putuskan mata rantai perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti dengan membudayakan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti dengan kegiatan 3M plus menaburkan bubuk abate,” ajaknya.

Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk membasmi nyamuk pembawa DBD, seperti melakukan pengasapan (fogging) di setiap Kelurahan di Kota Palopo, membagi-bagikan Abate gratis kepada masyarakat untuk membunuh jentik-jentik di bak penampungan air, dan mensosialisasikan gerakan 3M serta PHBS kepada masyarakat. (asm)

ADVERTISEMENT