MASAMBA — Kabupaten Luwu Utara kembali gagal meraih Adipura tahun 2018 ini. Supremasi tertinggi dibidang kebersihan dan lingkungan hidup ini terakhir kali diraih 2011 lalu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Luwu Utara, Buramin Dannu beralasan, ada beberapa indikator penilaian yang gagal dicapai.
” Indikatornya penilaian Adipura juga sudah berubah. Bukan hanya kebersihan semata tetapi bagaimana sampah bisa dikelola menjadi nilai ekonomis seperti biogas dan lainnya. Ini yang belum kita lakukan,” katanya, Kamis (10/01/2019) malam.
BACA JUGA : Luwu Utara Gagal Lagi Raih Piala Adipura
Alasan lainnya, penilaian di pengolahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) anjlok. Selama ini kata Buramin, sampah langsung ditimbun. Tidak ada proses penimbangan untuk mengukur volume sampah. ” Sampah yang masuk juga tidak dirapatkan atau dipadatkan langsung ditimbun,” katanya.
Yang utama ungkap Buramin, adalah partisipasi masyarakat. ” Partisipasi masyarakat sangat rendah. Hanya ASN yang gencar membersihkan pada hari Jumat. Tapi secara umum, kota Masamba sudah bersih,” katanya. Di Luwu Raya, Adipura 2018 hanya diraih oleh Kota Palopo dan Kabupaten Luwu. (har)