PALOPO — Dua bulan jelang hari H pencoblosan, caleg yang berpeluang untuk duduk makin mengerucut. Khusus perebutan kursi DPR RI Dapil 3 Sulsel Partai Golkar, bakal berlangsung sengit. Apalagi, diprediksi perolehan kursi Golkar di Dapil ini tidak bertambah. Tetap dua kursi seperti pileg 2014 lalu.
Ada tiga caleg yang dinilai punya kans besar untuk duduk di Senayan. Ketiganya adalah Muhammad Fauzi, Andi Fauziah Hatta dan Abdillah Natsir. Ketiganya dikenal punya basis masing-masing. Muhammad Fauzi alias Abang di Luwu Utara, Andi Fauziah atau Andi Ici di Luwu Timur dan Abdillah Natsir yang kini menjabat Sekretaris DPD I Golkar Sulsel di Kabupaten Pinrang. Sejak beberapa bulan terakhir ini, tiga tokoh tersebut sangat intens menggarap lumbung-lumbung suara.
Dari tiga nama itu yang patut diperhitungkan adalah Muhammad Fauzi. Pileg 2014 lalu, suami dari Bupati Luwu Utara itu maju lewat partai Gerindra dan meraih 32.624 suara. Saat itu, Indah masih berstatus sebagai Wakil Bupati Luwu Utara. Di Golkar ia mengantongi nomor urut 7. Salah satu bukti pengalaman Abang berpolitik adalah berhasil memenangkan pasangan yang diusung Golkar di Pilgub, Nurdin Halid-Aziz Qahhar.
Padahal, selama ini calon yang diusung Golkar di pilgub tidak pernah menang di Luwu Utara.
Caleg incumbent, Andi Ichi, juga dinilai punya peluang untuk lolos. Pada pileg lalu, ia berhasil meraih suara signifikan sebanyak 96.330 suara. Sebagai catatan, saat itu Andi Hatta Marakarma, ayah Andi Ichi, masih menjabat sebagai Bupati Luwu Timur. Di pileg 2019, peta kekuatan di Luwu Timur berubah. Andi Hatta tidak lagi menjabat. Apalagi dengan majunya dr Ani Nurbani, istri Wakil Bupati Luwu Timur. Tentu, suara Ichi bakal digerus.
Sementara, sosok Abdillah Natsir tak bisa dipandang sebelah mata. Pergerakannya, bukan hanya di Kabupaten Pinrang saja. Tetapi menyebar ke beberapa kabupaten di dapil 3 dengan menggandeng pengurus Golkar Kabupaten. Bahkan, di Luwu Raya yang menjadi basis Abang dan Ichi, ia punya tim yang solid. Adapun Abang dan Ichi tak bisa leluasa memasuki basis Abdillah. Pada pileg 2014 lalu, Abdillah mendulang 46.236 suara.
Manager Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam mengakui ketiganya memang punya berpeluang untuk duduk di senayan. Dengan potensi hanya dua kursi, dibutuhkan kerja keras dari seluruh tim sukses dan pendukungnya. ” Kalau lengah dan kerja tim di lapangan tidak terarah, salah satunya bakal tersingkir,” katanya saat dihubungi, Kamis (07/02/2019).
Dia mengungkapkan, hasil survey dari ketiga figur tersebut beda tipis dan bersaing dengan ketat. ” Dari ketiganya sangat susah untuk diprediksi mana yang lolos. Tinggal bagaimana mereka memantapkan kinerja timnya di lapangan,” tandasnya. (adn)