PALOPO — Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia memutuskan untuk tidak lagi melayani rute penerbangan ke Bandara Bua Luwu dan sebaliknya. Keputusan tersebut dikeluarkan manajemen maskapai penerbangan milik pemerintah ini sejak 1 Maret 2019. Kepala Bandara Bua, Irfan Arif yang dihubungi membenarkan keputusan itu.
” Memang benar, sejak 1 Maret Garuda sudah berhenti beroperasi. Tapi lebih jelasnya, hubungi manajemen Garuda,” katanya, Rabu (13/03/2019). Sementara itu, Branch Manager Garuda Palopo, Dhani Setiawan, mengatakan, alasan manajemen karena Garuda mengalami kerugian untuk rute ke Bandara Bua, Luwu.
” Maskapai mengalami kerugian. Jadi, dihentikan. Kursi yang disiapkan tidak penuh,” katanya saat dihubungi via WhatsApp. Dia mengungkapkan pada awal-awal, mereka optimis bisa meraih untung melayani penerbangan rute Bandara Bua- Bandara Hasanuddin Makassar dan sebaliknya. Pesawat ATR dengan 72 seat atau kursi selalu full penumpang.
Namun, dalam perjalanannya animo masyarakat Tana Luwu untuk menggunakan maskapai penerbangan udara menurun. ” Penumpang menurun. Dalam sekali penerbangan banyak kursi kosong,” katanya. Menurutnya, untuk meraih untung dalam sekali penerbangan kursi harus terisi penuh.
” Untuk saat ini kami sementara melakukan pengkajian. Apakah menutup selamanya atau kembali melayani pada masa yang akan datang,” ujarnya. Dalam sepekan, Garuda yang terbang perdana ke Bandara Bua sejak 18 Desember 2017 silam. Garuda melayani tiga kali dalam sepekan. Praktis, dengan berhentinya Garuda maka satu-satunya penerbangan yang melayani Bandara Bua hanya Wings Air.
Informasi yang dihimpun menyebutkan pengoperasian Garuda akan diganti dengan Citilink. Diketahui, Citilink adalah satu anak perusahaan Garuda. ” Tapi itu baru kemungkinan. Soal kepastiannya manajemen akan menghitung dari segi bisnis,” tanbdas Dhani. (adn)
