Ditarget Jadi Bandara Internasional Tahun 2021, Begini Riwayat Bandara I Lagaligo Luwu

3302
bandar udara (Bandara) I Lagaligo Bua, di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu
ADVERTISEMENT

BELOPA–Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, saat meninjau Bandara I Lagaligo Luwu, mengatakan, landasan pacu atau runway Bandara I Lagaligo akan ditambah dari 1.800 meter menjadi 2.000 X 45 meter tahun 2020.

Selanjutnya, tahun 2021, landasan pacunya ditambah menjadi 2.250 meter X 45 meter. Direncanakan juga perluasan apron menjadi 200 x 120 meter dan penataan kawasan komersil Bandara I Lagaligo Bua.

ADVERTISEMENT

“Bandara Bua ini sangat penting karena menjadi jangkar bagi beberapa daerah di wilayah utara Sulsel, sehingga pengembangan landasan pacu akan dilakukan bertahap. Pak Gubernur Sulsel siap membebaskan lahan 48 hektar di Bandara Bua untuk pengembangan bandara ini,” kata Menhub, ketika meninjau Bandara Bua, Jumat 28 Februari 2020 lalu.

Selain memperpanjang landasan pacu, kata Menhub, akan dilakukan juga pembangunan Turning Area seluas 1.500 meter, termasuk marking, rekonstruksi jalan Akses Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Pemadam Kebakarah (PKP-PK), pembuatan drainase terbuka sisi darat, pekerjaan pengawasan pengembangan bandara.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi Bandar Udara Lagaligo Bua adalah dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang pembangunannya dimulai pada tahun 2002. Penerbangan perdana di Bandara Lagaligo Bua dilaksanakan tahun 2006 dengan angkutan udara perintis jenis pesawat Cassa 212.

Tanggal 28 Oktober 2016, pesawat Wings Air dengan jenis ATR-72 mulai melakukan penerbangan perdana ke Bandara Lagaligo Bua rute Makassar-Bua-Makassar.

Secara administratif Bandara Lagaligo Bua berada dalam wilayah Kabupaten Luwu sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional adalah Bandar Udara dengan klasifikasi C. Dengan letak yang cukup strategis menjadikan Bandara Lagaligo Bua sebagai pintu gerbang wisata dan ekonomi untuk kawasan utara dan timur Provinsi Sulawesi Selatan.

Bandara Lagaligo Bua memiliki luas gedung Terminal 1440 m2. Adapun jumlah penumpang di bandara ini adalah 47.201 orang per tahun dengan 884 pergerakan pesawat per tahun.

 

BUPATI LUWU TARGET 2021 JADI BANDARA INTERNASIONAL

Bupati Luwu, H. Basmin Mattayang menargetkan bandar udara (Bandara) I Lagaligo Bua, di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu menjadi bandara internasional di wilayah utara Sulsel. Target ini diharapkan terwujud tahun 2021.

Basmin menyebut, Bandara I Lagaligo Bua menjadi bandara internasional sangat memungkinkan, mengingat usulannya telah mendapat lampu hijau dari Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi. “Saat Menteri Perhubungan meninjau Bandara Bua beberapa waktu lalu, saya usulkan agar bandara ini dijadikan bandara internasional di Luwu Raya. Beliau sangat merespon,” ujar Basmin saat mengadakan kunjungan ke Desa Pajang, Kecamatan Latimojong, Sabtu (13/6/2020) lalu.

Tahun ini, kata Basmin, Bandara I Lagaligo Bua akan dibenahi dengan alokasi anggaran sebesar Rp18 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari APBD Sulsel 2020. “Alhamdulillah, meski saat ini kita sedang berada di masa pandemi Covid-19, di saat sejumlah anggaran kita ditarik Pemerintah Pusat, kita mendapat bantuan anggaran dari Bapak Gubernur Sulsel senilai Rp43 Miliar. Dari jumlah anggaran tersebut, saya alokasikan Rp18 Miliar untuk perluasan dan pembenahan area Bandara Bua,” ujar Basmin.

Diakui Basmin, proses pengerjaan pembenahan Bandara I Lagaligo Bua sudah berjalan melalui satuan kerja terkait. “Kita targetkan tuntas akhir tahun ini,” ujar Basmin.

Dikatakan Basmin, keberadaan Bandara I Lagaligo Bua sangat bernilai strategis bagi pemerintah daerah di Luwu Raya, termasuk bagi segenap warga Luwu. Bandara ini menjadi ‘pintu gerbang’ Luwu Raya lewat jalur udara, mengingat jarak darat Kabupaten Luwu dengan ibukota Sulsel, Makassar memakan waktu sekitar 8 jam. Sehingga, Bandara I Lagaligo Luwu yang pembangunannya dirintis Bupati Luwu Kamrul Kasim ini, sangat vital dan strategis.

Untuk itu, kata Basmin, pembenahan bandara tersebut, terutama sarana dan prasarananya harus digenjot dan dioptimalkan agar bisa naik status menjadi
bandara internasional.

“Insya Allah, pengerjaan perluasan dan pembenahan area Bandara Bua, termasuk penambahan lebar, ketebalan, dan panjang runway sesuai standar, sudah rampung akhir tahun ini. Kita upayakan sudah bertaraf internasional pada 2021 mendatang. Itu target kita,” tandas Basmin. (mat)

ADVERTISEMENT