BELOPA — Branch Manager PT Garuda Indonesia, Dhani Setiawan, menemui pelaksana tugas (plt) Bupati Luwu, Amru Saher di ruang kerjanya, Kamis (24/05) sore ini. Kedatangan Dhani yang didampingi rekannya, Wardhianto itu untuk menyampaikan penambahan fligt Garuda Indonesia Airways dari Bandara Bua, Kabupaten Luwu ke Bandara Hasanuddin, Makassar.
Awalnya, perusahaan penerbangan plat merah ini melayani 3 kali dalam sepekan. Yakni, Senin, Rabu dan Jumat pagi. Mengingat animo masyarakat untuk menggunakan moda transportasi udara yang tinggi, rencananya penerbangan akan ditambah menjadi empat kali. Garuda akan melayani penerbangan di hari Minggu.
” Pekan depan, kami akan terbang perdana di hari Minggu,” kata Wardhianto. Saat ini ungkap dia, volume penumpang yang menggunakan Garuda Indonesia dari Bandara Bua rata-rata 80 persen. ” Ini saat menguntungkan bagi dunia penerbangan. Seat atau kursi penuh,” katanya. Soal harga tiket, Wardhianto mengaku sangat fleksibel dan bersaing dengan Maskapai Penerbangan Wings Air yang terlebih dahulu beroperasi di Bandara Bua.
” Harga Promo mulai Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu. Maksimal hingga Rp 672 ribu jika penumpang padat. Harga ini tidak melampaui ambang batas yang ditentukan,” katanya. Pesawat yang akan digunakan tetap jenis ATR 72 dengan 70 tempat duduk. Sementara lama penerbangan menuju ke Bandara Hasanuddin Makassar berkisar 55 menit.
Amru Saher mengaku mensupport rencana tersebut. Bahkan, menurut dia, kalau memungkinkan Garuda bisa melayani setiap hari penerbangan di Bandara Bua. ” Ini membuktikan bahwa masyarakat di Luwu Raya khususnya Kabupaten Luwu ini makin sejahtera. Masyarakat menginginkan cepat sampai ditujuan walaupun harganya lebih mahal dibanding dengan menggunakan bus,” katanya.
Pada kesempatan itu, Amru Saher yang didampingi Asisten III Pemkab Luwu, Amrullah, juga mengusulkan adanya rute ke Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Sebab, banyak masyarakat di Luwu yang mencari nafkah di kedua provinsi tetangga itu. ” Saya kira rute ke Sultra dan Sulteng ini punya pangsa pasar tersendiri. Banyak warga Luwu yang menetap di sana,” katanya. (eca)