PALOPO — Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palopo menggelar rapat koordinasi (rakor) di Hotel Harapan, Senin (25/3/2019). Rakor mengusung tema ‘Sinergitas program P4GN dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat dan bersih tanpa narkoba.
Dalam sambutannya, kepala BNN yang diwakili oleh PLH BNN Kota Palopo Jufri Mustafa, menyampaikan bahwa hasil survey penyalahgunaan narkoba di Indonesia yang dilakukan BNN bekerjasama dengan puslitkes universitas Indonesia tahun 2017, diketahui estimasi angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia sebesar 1,77%.
“Besaran angka 1,77% itu tidak sedikit, karena kalau kita ratakan, jumlah tersebut setara dengan jumlah 3,3 juta orang penduduk Indonesia yang merupakan penduduk usia 10-59 tahun,” ungkap Jufri.
Lanjutnya, penyebaran penyalahguna narkoba saat ini ada di 3 lingkungan, yakni lingkungan kerja sebesar 59% lingkungan pendidikan 24% dan selebihnya merambah kelompok tuna karya dan masyarakat dengan beragam latar belakang sebesar 17%.
“Jumlah penyebaran tersebut berpotensi terhadap kerugian ekonomi akibat narkoba yang mencapai Rp74,4 triliun,” jelas Jufri.
Jufri juga berharap, melalui rakor tersebut peserta dapat memahami akan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya P4GN, sehingga dapat dibentuk penggiat anti narkoba di lingkungan instansi pemerintah, swasta, lembaga pendidikan dan lingkungan masyarakat.
“Dengan ini kita harapkan penggiat anti narkoba di semua lingkungan dapat terjalin komunikasi, koordinasi dan jejaring kerja dengan stakeholder dan tokoh masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Walikota Palopo yang di Wakili Sekretaris Daerah, Jamaluddin Nuhung saat membuka rakor tersebut mengapresiasi BNN kota Palopo yang tidak berhenti melaksanakan kegiatan terkait narkoba dan bahan adiktif lainnya.
“Selaku pemerintah, kita berharap rakor yang rutin dilakukan dapat menghasilkan suatu yang baik atau sebuah kesepakatan bersama sebagai langkah dalam memerangi narkoba khususnya di kota Palopo,” sebut Sekda.
Lanjutnya, ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin hari semakin memperihatinkan karena itu pemerintah dituntut untuk melakukan langkah-langkah guna memerangi bahaya narkoba tersebut. Rakor dihadiri puluhan peserta yang terdiri dari para lurah dan para tokoh masyarakat. (asm)