PALOPO — Serah terima jabatan camat wara dilakukan pemkot di Aula kantor Camat Wara, Kamis (18/7/2019). Jabatan Camat Wara dari Arham ke Rustam Lalong.
Walikota Palopo diwakili kepala BKPSDM, Farid Kasim Judas dalam kesempatan itu mengatakan mutasi jabatan dalam pemerintahan itu hal biasa. Setiap ASN pada suatu jabatan, jika sudah dua tahun menjabat sudah wajib dievaluasi.
“ASN tidak boleh berpikir, maunya jadi camat terus. Maunya jabatan itu terus saja. Ini pola pikir yang keliru,” kata FKJ.
Yang terpenting kata FKJ yang harus dimiliki seorang ASN ialah niat baik dan kecerdasannya. “Apalah gunanya cerdas kalau niatnya tidak baik,” sebutnya. Mantan camat Wara, Arham kata FKJ adalah sosok muda yang energik dan cerdas. Begitupun dengan Rustam Lalong. “Kalau melihat waktu keduanya bertugas sebagai camat sebelumnya, sudah sewajarnya di rotasi,” sebutnya lagi.
FKJ menambahkan, ke depan masalah di tengah masyarakat semakin kompleks. Pemerintah juga dituntut untuk memberikan pelayanan cepat dan maksimal kepada masyarakat.
“Kita tidak bisa pungkiri, pak wali ini sudah tua. Makanya kita butuh mesin-mesin yang muda untuk menjadi motor penggerak. Ini sudah komponen yang sempurna. Walikota sebagai orangtua menasehati, anak muda yang laksanakan,” tandasnya.
Arham dalam kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf jika selama lima tahun bertugas di kecamatan Wara, dirinya mempunyai kesalahan. Baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
“Mungkin selama lima tahun, dua tahun sebagai sekcam dan tiga tahun sebagai camat ada yang salah. Saya mohon dimaafkan. Hanya itu yang bisa saya minta sebelum meninggalkan tempat ini. Doakan saya juga di tempat yang baru. Pintu rumah saya selalu terbuka bagi keluarga yang ada di sini, walaupun saya tidak bertugas di sini lagi,” pinta Arham.
Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Palopo itu mengaku masih banyak keinginan masyarakat yang belum sempat terpenuhi. “Masih ada yang belum terealisasi, ini karena keterbatasan saya. Semoga bisa dilanjutkan oleh camat yang baru. Di sini, saya merasakan hal yang luar biasa. Kekeluargaan begitu terasa,” tandasnya.
Sementara itu, camat Wara, Rustam Lalong mengaku dirinya sebenarnya pulang kampung. Ya, Rustam memang besar di kelurahan Dangerakko. “Saya ini betul-betul pulang kampung. Kurang lebih 50 meter dari kantor camat Wara, saya dilahirkan. Sekolah dasar saya hanya pagar yang membatasi kantor ini,” katanya.
Ia menambahkan, kecamatan Wara merupakan induk dari sembilan kecamatan. “Saya butuh kerjasama semua pihak. Tanpa dukungan dari unsur tripika di kecamatan dan warga semua, tujuan yang baik susah terlaksana. Sesuatu yang baik yang akan dicapai tidak semudah membalikkan telapak tangan. Begitupun sebaliknya, jika ingin terjerat dalam keburukan, maka sangat mudah untuk membalikkan telapak tangan,” tandasnya. (asm)