PALOPO–Jajaran Polres Palopo dan Polres Luwu secara serentak menggelar apel gelar pasukan dalam rangka persiapan pengamanan tahap akhir Pemilu 2019, yakni pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Meski pelantikan dilaksanakan di Jakarta, namun dua Polres di Luwu Raya ini tetap meningkatkan kewaspadaan dan persiapan untuk menghadapi jika kemungkinan terjadinya berbagai gejolak di daerah.
Seperti aksi demonstrasi berbagai elemen masyarakat ataupun aksi lain yang berpotensi menganggu Kantibmas di dua daerah ini.
Apel gelar pasukan dilaksanakan di Mapolres masing-masing dan diakhiri dengan show force seperti yang dilaksanakan Polres Palopo dengan berkeliling Kota Belopa.
Kapolres Palopo, AKBP Ardiansyah, menyampaikan jika pelaksanaan pelantikan presiden dan wakil presiden merupakan tahapan inti dari pemilu 2019.
“Meskipun dilaksanakan di pusat (jakarta), namun euforia dapat berdampak keseluruh wilayah sehingga memiliki potensi dan kerawanan yang tinggi seperti aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa, buruh, dan elemen masyarakat lainnya,” ujarnya.
“Untuk itu diperlukan pola penanganan dan pengamanan yang maksimal oleh segenap aparat keamanan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif,” lanjutnya.
Disampaikan bahwa, peningkatan intensitas kegiatan politik akhir-akhir ini berpotensi memunculkan kerawanan dibidang keamanan, diantaranya penyebaran isu isu yang memecah belah persatuan bangsa, penyebaran hoax dan hate speech, yang memicu timbulnya konflik ditengah tengah kehidupan masyarakat.
Menurutnya diperlukan kerjasama dan kolaborasi yang lebih intens diantara kita semua, dalam hal ini seluruh aparat keamanan dan stakeholder terkait serta seluruh unsur masyarakat, untuk mengawal dan mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden tahun 2019.
Ditempat yang berbeda, Kapolres Luwu, AKBP Dwi Santoso, menyampaikan beberapa point penting untuk dipedomani dan dilaksanakan sesuai amanat Kapolda Sulsel.
Yakni, seluruh personil diminta untuk perkuat sinergitas dan soliditas TNI-Polri serta seluruh stakeholders guna mewujudkan pemilu yang aman, lancar dan damai.
Menghindari tindakan yang dapat menciderai kewibawaan TNI dan Polri, mengedepankan langkah proaktif dengan mengoptimalkan deteksi dini guna mengetahui dinamika yang berkembang untuk selanjutnya dilaksanakan upaya pencegahan dan penanganan secara dini.
“Dorong seluruh elemen masyarakat, pemda, media, tokoh agama, tokoh masyarakat, untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diemban sesuai peraturan yang berlaku,” ujarnya.
“Gerakan deklarasi aman dan damai di masing-masing wilayah dengan mengikutsertakan seluruh komponen masyarakat dab lakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional, guna menjamin stabilitas kamtibmas yang kondusif,” kunci Kapolres Luwu. (iys)