PALOPO — Untuk mendukung upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), Badan Perencanan Daerah (Bappeda) kota Palopo, lewat Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kota Palopo tahun anggaran 2019 segera menyusun dokumen perencanaan strategi sanitasi sekolah (SSS) yang berjangka menengah (lima tahun).
Hal ini disampaikan Kepala Bappeda Palopo, Firmanzah melalui Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah kota Palopo, Erdin ST, M.Si di ruang kerjanya, Senin (11/11/2019).
Program ini, kata Erdin, untuk mendapatkan pemetaan sanitasi sekolah secara faktual dan lengkap. Kegiatan akan dilakukan dengan mendata sekolah di kota Palopo yang tersebar di 48 kelurahan atau 9 kecamatan. ” Kami akan melakukan pendataan terlebih dahulu, lewat tim kelompok kerja (Pokja) yang sudah dibentuk beranggotakan beberapa OPD, diantaranya Bappeda, Dinas Pendidikan, Lingkungan Hidup, PUPR, Perumahan Permukiman, Kesehatan dan lainnya, mereka akan mendata kurang lebih 80 sekolah dasar lewat kuesioner,” jelas Erdin.
Rencananya, Selasa (12/11) tim Pokja yang dibagi dalam 4 kelompok ini sudah bergerak, untuk melakukan pendataan terkait pemenuhan layanan sanitasi di sekolah dasar (SD) di kota Palopo dengan sasaran utama antara lain, data kondisi riil sanitasi di sekolah dasar yang disasar, toilet, septiktank, air minum, keran cuci tangan/wastafel, tempat sampah, air limbah, drainase dan UKS atau Usaha Kesehatan Sekolah.
” Kita akan utamakan sekolah dasar yang masih rendah layanan sanitasinya, sehingga ke depan tak ada lagi sekolah yang memiliki sanitasi yang buruk, karena ini berpengaruh pada kualitas lingkungan sekolah dalam mendukung kualitas belajar mengajar yang berdampak pada SDM yakni siswa siswi SD/Madrasah Ibtidaiyah itu sendiri,” pungkas Erdin. (Iys)
