PALOPO–Aksi jambret merambah anak-anak sekolah, khusus siswa SD mulai marak di Kota Palopo. Warga ‘Kota Idaman’ ini patut mewaspadainya.
Salah seorang murid SDN 11 Dangerakko, Kota Palopo, jadi korban jambret. Anting emasnya dijambret seorang perempuan saat hendak pulang ke rumahnya di Jalan Belimbing, Rabu (11/12/2019) lalu.
Ariani Iskandar, SDN 11 Dangerakko, mengakui kejadiaan yang dialami siswanya. Korban katanya, dikutip dari instagram @Palopo_Info, didekati seorang ibu saat dalam perjalanan pulang ke rumahnya usai sekolah.
Ibu ini menanyakan kepada korban alamat Lapangan Pancasila. Selanjutnya, ibu yang belum terendus identitasnya ini mengajak korban ke Lapangan Pancasila. Awalnya korban menolak, namun terus dipaksa akhirnya korban naik sepeda motor pelaku.
Sampai di Lapangan Pancasila, ibu tersebut mempreteli anting emas korban. Usai emansya digasak, ibu tersebut kemudian membonceng korban menuju Jalan Rambutan, seputaran Pasar Sentral Palopo. Dekat lorong Toko Matahari, korban kemudian diturunkan.
“Kita patut waspada, karena pelaku jambret menyasar anak-anak sekolah,” kata Ariani Iskandar.
Kasus ini sudah berulangkali terjadi di Kota Palopo. Beberapa ibu yang anaknya jadi korban jambret telah berulangkali menginformasikan melalui sosial media (Facebook), agar selalu waspada terhadap anak-anaknya yang masih sekolah dan mengenakan perhiasan emas.
Ariani Iskandar, guru SDN 11 Dangerakko, sangat prihatin atas musibah yang dialami siswanya. “Kalau pelakunya tidak ditindaki, bisa saja akan ada korban lainnya dan bisa jadi tindak kekerasan,” katanya.
Korban jambret ini, saat diinterogasi gurunya, mengaku tidak mengenal pelaku. Namun, jika melihat pelaku, dia mengaku bisa mengenalnya. “Anting emasku diambilnya, saya tidak, tapi kalau melihatnya saya bisa kenali,” katanya. (tari)