Pro Kontra Kapal Pesiar Mewah Australia Sandar di Palopo, Mahasiswa Unanda Serukan Penolakan

1665
ADVERTISEMENT

PALOPO–Soal rencana kedatangan kapal pesiar mewah, MV Coral Adventurer yang akan lego jangkar di Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo, Senin (9/3/2020) ini, mendapat reaksi beragam, pro maupun kontra dalam masyarakat kota Palopo sendiri.

Salah satu mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andi Djemma, Imam Paduli menyuarakan penolakan itu.

ADVERTISEMENT

Lewat secarik rilis yang ia layangkan ke meja redaksi Koran Seruya, Imam menuliskan ketakutannya sekaligus penolakan atas rencana kedatangan 46 penumpang kapal berisi bule-bule Australia dan Switzerland itu.

Imam Paduli, mahasiswa Fak Hukuk Unanda, Palopo menolak turis asing masuk lewat Tg Ringgit Palopo.

Imam beralasan, Palopo dan Tana Luwu, hingga saat ini belum terdeteksi adanya penyakit mematikan tersebut, meski di Indonesia pemerintah sudah sampaikan ada 2 orang terdeteksi kena Covid-19, nama lain penyakit Corona.

ADVERTISEMENT

“Jika para turis itu datang melancong sekaligus membawa virus berbahaya mending ditolak saja, bukan apa-apa, tidak sebanding Dollar yang kita terima dibandingkan epidemi wabah Corona jika ia menyebar secara massif di Tana Luwu, pikirkan baik-baik nasib warga kita,” jelas Imam, Rabu (4/3).

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Kota Palopo ini, menegaskan tidak ada toleransi bagi kedatangan kapal tersebut, untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan.

“Masyarakat cemas akan wabah virus Corona, bukan hanya kita di sini (Palopo) yang ketakutan bahkan di seluruh penjuru dunia. Beberapa negara sudah bersikap isolatif dan menutup diri atas wisatawan asing, Pemerintah sudah  menyarankan safety, hieginie, agar mengenakan masker saat beraktivitas, tapi lucunya, stok masker dan desinfektan pencuci tangan tersebut kini langka di pasaran,” papar Imam.

Selain itu, Imam juga menambahkan bahwa cuaca saat ini di Kota Palopo iklim cuaca yang cepat berubah-ubah.

“Bukan kita tidak mempercayai kemampuan Pemerintah dalam mengatasi dan menimalisir dampak virus ini, tapi kita ingin menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, belum lagi pelabuhan tentu anginnya kencang sedangkan virus ini aktif dan sangat sensitif dalam penyebarannya,” ulasnya.

Sementara itu, Direktur Bidang Pelayanan RSUD Sawerigading Palopo, dr Iin Fatimah Hanis, Sp.THT, saat dihubungi Koran Seruya, Rabu (4/3) mengatakan, kita tak perlu terlalu panik atas mewabahnya virus Corona, dimana Indonesia adalah negara ke 65 di dunia yang ikut tertular penyakit “impor asal China” itu.

“Jangan terlalu panik dan takut berlebihan, tetapi waspada juga perlu, yang penting kita ingat bahwa Covid-19 rentan pada suhu tertentu, sedangkan kita berada di negeri Tropis, meskipun saat ini memang lagi musim penghujan, cuaca dingin bisa ikut berpengaruh tetapi kunci utama adalah kebersihan diri sendiri, mandi 3 kali sehari, rajin cuci tangan, gunakan masker di tempat umum, jangan dulu bersentuhan dengan orang lain jika tidak perlu benar, misalnya berjabat tangan, serta jaga pola makan supaya badan tetap fit dan tidak gampang terpapar penyakit,” kunci dr Iin. (iys)

ADVERTISEMENT