MAKASSAR-Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel), meminta agar masyarakat penyebaran virus corona melalui Orang Tanpa Gejala (OTG).
Pasalnya, di Kota Makassar telah banyak orang terinfeksi Covid-19.
Kendati terinfeksi Covid-19, namun OTG ini tidak menunjukkan gejala demam dan batuk. Kelompok OTG atau orang tanpa gejala ini lebih berbahaya.
Hal tersebut, dikatakan oleh Kepala Dinas Kesahatan (Kadinkes) Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari, Selasa (7/4/2020).
“Orang batuk dan demam di Makassar sudah masuk dalam kategori ODP. Tapi yang OTG sekarang banyak. Mereka positif tanpa gejala demam atau batuk. Ini harus diwaspadai,” kata.
Lebih jauh, dirinya mengatakan jika saat ini, penyebaran covid-19 telah meluli local transmision. “Untuk saat ini penyebaran sudah melalui local transmision, jadi orang batuk dan demam sudah kita kategorikan ODP,” ucapnya.
Tercatat saat ini, sudah ada sebanyak 68 orang di Kota Makassar yang dinyatakan positif terjangkit virus asal Wuhan, Tiongkok ini.
Ichsan menjelaskan, jika penyebaran virus corona di Kota Makassar, bukan lagi melalui imported case atau penularan melalui orang luar.
Namun sudah melalui local transmision atau penular antar orang di lokasi tingggal korban.
“Yang di Makassar ini, adalah local transmision. Jadi kita tidak tahu siapa yang menjadi OTG, jadi lebih baik di rumah untuk menghindari kontak dengan OTG,” ucapnya.
Ia pun menekankan kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah jika tidak penting. Bila terpaksa keluar rumah diwajibkan untuk tetap menggunakan masker kain dan sering mencuci tangan dengan sabun.
OTG disini adalah orang yang telah terjangkit Covid-19 namun tidak memiliki gejala seperti batuk dan demam. Olehnya Ichsan menyebut jauh lebih bahaya ketimbang pasien PDP, karena dapat menularkan kepada banyak orang. (*/Sya)