SOROT CORONA! Ribuan Pemudik Jelang Ramadhan Masuk Luwu Raya, di Palopo Sudah Capai 2.500 Orang

1134
ILUSTRASI MUDIK
ADVERTISEMENT

PALOPO–Ribuan pemudik diperkirakan akan masuk ke wilayah Luwu Raya mulai Kota Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, termasuk Luwu jelang bulan Ramadhan. Jumlah ini akan terus meningkat jelang hari raya Idulfitri. Nah, empat pemerintah daerah patut mewaspadai tingginya pemudik ke daerah ini.

Kebijakan mudik lebaran di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) menimbulkan polemik. Semula, pemerintah telah mengampanyekan rencana kebijakan “tidak mudik – tidak piknik lebaran 2020” sebagai antisipasi penyebaran Covid 19. Rencana larangan mudik ini sempat simpang siur sebelum akhirnya pemerintah memutuskan tidak melarang mudik lebaran 2020, meski di tengah merebaknya wabah virus corona.

ADVERTISEMENT

Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) sekaligus Menteri Perhubungan Ad Interim, Luhut Binsar Pandjaitan, telah menegaskan tak ada larangan mudik di Lebaran 2020 dengan tujuan agar roda ekonomi, terutama di daerah, bisa tetap berjalan kondusif.

Namun, lebaran belum juga tiba, jelang Ramadhan, pemudik mulai ramai. Di Luwu Raya, misalnya, jelang bulan suci Ramadhan yang tinggal menghitung hari, arus mudik ke Luwu mulai meningkat. Jumlahnya diperkirakan sudah mencapai ribuan orang untuk 4 daerah di jasirah utara Sulsel ini.

ADVERTISEMENT

Terbukti, hitungan hari memasuki puasa, tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Lutra telah mencatat sudah sebanyak 3.727 pelaku perjalanan tanpa gejala dari wilayah transmisi lokal ke Kabupaten Luwu Utara. Angka ini terbilang tidak sedikit dan berpotensi membawa covid-19 masuk ke Luwu Utara, meski pelaku perjalanan ini dalam kondisi sehat.

Pemerintah Luwu Utara melalui Gugus Tugas mengimbau masyarakat agar tetap waspada, meski Luwu Utara masih nirkasus positif covid-19. “Akhir-akhir ini, jumlah pelaku perjalanan tanpa gejala di Luwu Utara terus semakin meningkat. Sampai saat ini ada 3.727 orang pelaku perjalanan tanpa gejala di Kabupaten Luwu Utara,” ungkap Juri Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Luwu Utara, Komang Krisna, di Masamba, kemarin.

Komang meminta masyarakat Luwu Utara yang masih ada di perantauan atau di luar daerah, apalagi yang ada di wilayah transmisi lokal penyebaran virus corona, untuk tidak pulang dulu sampai situasi betul-betul kondusif. “Pelaku perjalanan terus meningkat karena tingkat ketidakpatuhan masyarakat untuk tidak mudik juga tinggi,” kata dia.

Berdasarkan petunjuk teknis penanganan covid-19, pelaku perjalanan tanpa gejala dibagi dua, yaitu pelaku perjalanan dari negara terjangkit covid-19, dan pelaku perjalanan dari wilayah transmisi lokal. Pelaku perjalanan tanpa gejala dari negara terjangkit covid-19 wajib melakukan monitoring mandiri. Sedangkan, pelaku perjalanan tanpa gejala dari wilayah transmisi lokal harus melakukan karantina mandiri di rumah.

Di Kota Palopo, sudah ada contoh adanya warga dari luar daerah yang berkunjung ke kota ‘Idaman’ ini menemui keluarganya hanya untuk silaturahmi jelang puasa. Warga asal Parepare ini dirawat di RSUD Palopo karena Pasien Dalam Pengawasan (PDP) lantaran memiliki gejala mirip pasien corona, seperti demam tinggi, batuk dan sesak.

“Kita sangat mengharapkan, para keluarga kita diluar daerah agar sementara waktu ini tidak mudik ditengah pendemi corona. Ini saja sudah ada satu pemudik ke Palopo berstatus PDP,” kata juru bicara tim Gugus Pemkot Palopo, dr Ishak Iskandar.

Ishak tak menampik, jumlah pemudik jelang Ramadhan di Palopo sudah banyak. Per tanggal 17 April 2020 lalu, angkanya sudah mencapai 2.500 orang. “Untuk update per tanggal 20 April, saya belum terima laporan datanya. Datanya masih ada di Posko Gugus, semua terinci disana,” katanya.

Walikota Palopo, HM Judas Amir juga sangat prihatin, lantaran semakin banyaknya pemudik memasuki Kota Palopo jelang puasa. “Saya imbau agar warga Palopo yang ada di rantauan atau luar daerah, agar sementara waktu mengurungkan niat tidak pulang kampung dulu. Situasi saat ini (pendemi corona) tidak memungkinkan,” kata Judas Amir.

Dikatakan Judas Amir, saat ini Pemkot Palopo menggunakan aplikasi pelaporan yang menghubungkan tim Gugus dengan para RT/RW se Kota Palopo, termasuk LPMK yang mana setiap harinya mereka melaporkan adanya warga yang baru tiba di Palopo dari luar daerah karena mudik.

“Saya wajibkan lurah bersama RT/RW dan Ketua LMPK untuk mendata dan melaporkan warga yang baru tiba di Palopo (mudik) agar didatangi untuk kepentingan screening. Kita pakai aplikasi SMS untuk kepentingan pendataan ini,” kata Judas Amir.

Bupati Luwu Timur, Muhammad Thoriq Husler jauh-jauh hari juga sudah menghimbau masyarakat Luwu Timur yang sedang berada diluar daerah untuk mengurungkan niatnya mudik ke Kabupaten Luwu Timur, baik jelang Ramadhan dan hari raya Idulfitri.

“Jangan mi ki mudik ke Luwu Timur dulu untuk sementara waktu. Mari kita jaga diri dan keluarga ta. Saya yakin dengan kebersamaan kita semua, penyebaran virus corona ini bisa kita cegah bersama,” kata Hulser, belum lama ini

Orang nomor satu di Luwu Timur itu juga mengingatkan masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang. Tidak meninggalkan rumah dan berinteraksi dengan orang asing dan jangan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya atau hoax, serta rajin mencuci tangan dan selalu gunakan masker jika terpaksa harus berada diluar rumah. (*/sya/cbd)

ADVERTISEMENT