SEKO–Kebijakan pemerintah bersama unsur terkait Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menutup jalan ke wilayah Seko sementara waktu, mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Salah satunya, Awal Bangai, Sekretaris Yayasan Masyarakat Seko Bersatu (YMSB).
Awal Bangai menilai, kebijakan penutupan jalan ke Seko sifatnya hanya sementara waktu dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19 di tengah pendemi virus tersebut.
Apalagi, kata Awal, kebijakan tersebut diambil Pemerintah Kecamatan Seko melalui musyawarah bersama dengan melibatkan unsur keamanan dan tokoh masyarakat Seko. “Prinsipnya tujuannya demi kebaikan masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ditengah jumlah kasus positif di Lutra kian meningkat,” kata Awal dalam rilisnya diterima KORAN SERUYA, Selasa (12/5/2020).
Menyusul adanya penutupan jalan ke Seko, Awal mengakui akan berdampak terhaadap perputaran ekonomi masyarakat. Untuk itu, dia meminta Pemkab Luwu Utara
untuk menambah kuota Sembako yang dimuat pesawat kargo yang selama ini melayani rute penerbangan Masamba-Seko.
“Kalau selama ini 1 ton/ hari, sebaiknya ditambah jadi 2 ton untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di 12 desa se Kecamatan Seko. Ini harapan kami,” katanya.
Awal meminta pemerintah kecamatan Seko dan pihak terkait, termasuk tokoh masyarakat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tetap waspada dan tidak perlu panik berlebihan menghadapi pendemi covid-19.
Dengan begitu, lanjut Awal, masyarakat memiliki pengetahuan tentang upaya mencegah penyebaran covid-19. “Masyarakat di Seko ada yang memilih bermalam di kebunnnya karena takut tertular virus covid-19. Ini tidak boleh terjadi. Ini juga terjadi akibat kurangnya pengetahuan masyarakat soal covid-19,” kata Awal. (iys)