PALOPO–Agaknya, Palopo sebagai kota berpredikat Kota Sehat atau peraih Swasti Sabha Wistara yang disematkan sejak tahun 2009, lalu tahun 2011, 2015, 2017, dan terakhir 2019 terus bertekad mempertahankan gelar lima kali yang juga diincar oleh sebanyak 62 dari 500 kabupaten/kota di Indonesia yang turut ambil bagian.
Dalam Rakor persiapan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat 2020, di Ruang Pola Kantor Walikota Palopo, Selasa (16/6/2020) lalu itu, istri orang nomor satu di Palopo itu bilang, “Untuk para camat dan lurah, karena adanya beberapa yang telah terganti, untuk itu diharapkan agar dapat memperbarui pengurus anggota Forum Kota Sehat yang ada di setiap kecamatan dan kelurahan, ini untuk memudahkan koordinasi camat dan lurah agar dapat mengenali seluruh pengurus masing-masing sehingga kita lebih memudahkan jika nantinya ada kegiatan,” kata Utia Sari.
Bukan hanya itu, Utia Judas juga meminta kepada para camat dan lurah, agar melibatkan peran serta masyarakat dalam kepengurusan di tingkat kecamatan, sehingga masyarakat juga dapat memiliki peranan penting dalam kegiatan ini.
Sebabnya, masih kata Utia Sari, forum kota sehat tidak hanya berbicara tentang masalah target yang ingin dicapai, namun bagaimana masyarakat bisa menjalani proses dalam tatanan kepengurusan, sehingga masyarakat mampu menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing. “Dalam forum kota sehat ini, bukan masalah target yang ingin dicapai tapi bagaimana proses yang akan dijalani,” tegas Utia Sari Judas.
Tidak hanya itu, dirinya mengatakan jika dalam penyelenggaraan Kota Sehat, kota Palopo telah menyabet sejumlah penghargaan, sehingga katanya, ke depan kota Palopo harus memiliki identitas sendiri. “Jika kita berbicara tentang kota sehat berarti kita berbicara masalah kebersihan, nyaman dan aman. Jadi peranan kita disini adalah bagaimana kota Palopo ini ke depan dapat memiliki identitas,” pungkasnya.
Sementara, Asisten I Bidang Pemerintahan, Burhan Nurdin, menyampaikan terkait dengan yang telah disampaikan tim pembina kota sehat bahwa perkembangan kota sehat tingkat kota ini sepenuhnya akan didukung di tingkat kecamatan dan kelurahan. “Seperti juga yang telah dijelaskan bahwa beberapa komponen masyarakat harus dilibatkan dalam pengurusan kota sehat. Tentu dengan kebersamaan, kita dapat mempertahankan apa yang selama ini telah diraih Kota Palopo,” katanya.
Adapun 7 tatanan yang menjadi aspek penilaian Kota Sehat seperti pada pelaksanaan penyelenggaraannya di tahun 2019 lalu dijelaskan anggota Pembina Kota Sehat, Drs Bambang Sukmanto MM, yang juga Kepala Bidang Ekonomi, Sosial dan Pemerintahan di Bappeda Palopo, saat dihubungi Koran Seruya, Kamis 18 Juni 2020, kemarin adalah: Tatanan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat, Tatanan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi Sehat; Tatanan Industri dan Perkantoran Sehat; Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat; Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri; Tatanan Ketahan Pangan dan Gizi; dan Tatanan Kehidupan Sosial yang Sehat.(iys)