PALOPO–Terkait bencana banjir bandang di Luwu Utara, AMAN Tana Luwu, melalui ketuanya Bata Manurun menegaskan jika pihaknya telah membentuk tim investigasi terdiri 10 unsur koalisi bencana alam, diantaranya WALHI, PBHI, Mapala, dan lainnya.
“Fakta yang akan dibuka tim tersebut, merupakan hasil investigasi bukan lagi sekedar opini, tetapi faktual yang terjadi di lokasi, dari berbagai data dan analisis sebelumnya yang kemudian kami telusuri kebenaran berdasarkan temuan fakta otentik yang ada,” ungkap Bata, Sabtu (8/8/2020) di sela-sela peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat se Dunia 2020 dalam kesempatan Jumpa Pers yang turut didampingi Irsal Hamid (Kepala Biro Ekosob AMAN Tana Luwu), Parlindungan Tandigau (Dewan AMAN Tana Luwu), dan Martin Talib (Dewan AMAN Tana Luwu).
Bata juga menegaskan jika investigasi bencana di Luwu Utara tersebut tidak terkait event politik yang sedang terjadi saat ini.
“Kami tegaskan AMAN Tana Luwu independen dan tidak terkait politik dukung mendukung di Pilkada, sampai hari ini, AMAN Tana Luwu hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan sikap apapun terkait dukungan di Pilkada manapun, baik Lutra maupun Lutim,” tandasnya di Rumah AMAN Tana Luwu Jalan Batara Lattu 92A, Wara Utara, Palopo. (iys)