MASAMBA–Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani menegaskan, dirinya bersama sejumlah kepala OPD di jajaran Pemkab Lutra siap berdialog dengan pengunjukrasa warga yang berunjukrasa tergabung dalam Forum Banjir Bandang, Selasa (11/8/2020). Berdialog bukan hanya satu atau dua jam, seharian pun siap dilayani.
“Saya bersama pejabat terkait sudah siap menerima dan berdialog sampai menunda seluruh kegiatan har ini. Tetapi, mereka (pendemo) tidak bersedia berdialog di Aula La Lagaligo, tetapi mereka menolak,” kata Indah, Selasa (11/8/2020).
Indah menyebut, dirinya bersama Kadis PUPR Lutra, Suaib Mansur, Kalaksa BPBD Lutra, Muslim Muchtar, Kadis Sosial Lutra, Besse A Pabeangi dan seluruh tim teknis lainnya sudah siap menerima langsung para pengunjuk rasa untuk berdialog. “Kami menunggu hampir dua jam, tetapi mereka menolak naik ke Aula La Galigo,” kata Indah.
Dikatakan, pihaknya menyiapkan tempat pertemuan di Aula La Galigo agar pihaknya bisa memaparkan data-data yang dibutuhkan, terkait tuntutan pendemo. “Pada prinsipnya, saya bersama tim teknis siap berdialog, bahkan kalau perlu seharian dialognya. Tetapi mereka tetap ngotot menolak naik ke aula yang sudah disiapkan,” aku Indah.
Diketahui, aksi unjukrasa Forum Banjir Bandang kembali berlangsung di Halaman Kantor Bupati Lutra, Selasa (11/8/2020). Para pengunjukrasa mendesak agar Bupati Lutra, Indah Putri Indriani turun menemui mereka untuk berdialog terkait beberapa tuntutan mereka.
Pendemo mengaku kecewa lantaran Indah tidak menemui mereka. Sebaliknya, sesuai penyampaian tim mediasi, Indah bersama sejumlah pejabat teknis terkait meminta pendemo berdialog di Aula La Galigo. Pendemo tidak bersedia, bahkan aksi unjukrasa tersebut kemudian bergeser ke Kantor DPRD Lutra.
Diberitakan sebelumnya, aksi unjukrasa warga tergabung dalam Forum Masyarakat Korban Banjir Bandang Luwu Utara di Kantor DPRD Luwu Utara, Senin (10/8/2020) lalu, berlangsung panas. Demonstran mengamuk setelah permintaan agar Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dipanggil ke DPRD belum bisa dipenuhi para legislator.
Koordinator Lapangan Forum Masyarakat Korban Banjir Bandang Luwu Utara, Zulkifli Hatta meminta aliran Sungai Masamba, Sungai Radda, dan Sungai Sabbang segera dinormalisasi. Ia juga meminta penjelasan soal bantuan rumah hunian tetap dan uang sewa rumah sebagai pengganti tempat hunian sementara.
“Kemudian kami meminta kejelasan soal distribusi bantuan yang sampai hari ini masih tertahan di gudang logistik BPBD Luwu Utara,” kata Hatta, saat berunjukrasa di DPRD Lutra. (iys)