MASAMBA–Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani meresmikan Pertashop pertama di Kabupaten Luwu Utara, Kamis (20/8/2020), di Desa Tarra Tallu Kecamatan Mapedeceng. Di Luwu Utara sendiri, masih ada 8 titik Pertashop yang akan disediakan oleh Pertamina dari 90 titik pertashop di Provinsi Sulawesi Selatan.
Bupati Indah Putri Indriani dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada pihak Pertamina atas segala atensi dan dukungan yang diberikan kepada Luwu Utara, khususnya dalam penyediaan dapur umum bagi para pengungsi korban bencana.
“Pertamina ini paling tahu kebutuhan kita. Terima kasih atas segala support-nya,” kata Indah.
Terkait Pertashop, Bupati beralias IDP ini merasa optimistis atas keberadaan SPBU mini tersebut di Luwu Utara, khususnya di Desa Tarra Tallu. “Tentu saya optimistis, karena selain menguntungkan pertamina, tentu juga menguntungkan masyarakat. Jadi, di sini ada hubungan simbiosis mutualisme, yaitu saling menguntungkan,”sebut Indah.
Untuk itu, dia berharap agar pertashop berikutnya yang akan disediakan pertamina bisa ditempatkan di beberapa kecamatan yang memang belum memiliki SPBU.
“Kita tidak perlu khawatir karena dari segi bisnis, ini sangat menguntungkan masyarakat,” terangnya.
Meski begitu, ia meminta agar pertashop ini diuji dulu selama 3 bulan.
“Ini adalah bentuk dedikasi Pertamina untuk melayani negeri mari. Untuk itu, kita doakan agar pertashop yang diresmikan operasionalnya hari ini akan menjadi awal bagi pertashop lainnya di Kabupaten Luwu Utara,” harap Indah.
Sementara Sales Area Manager Retail Sulseltra Direktorat Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Adieb Arselan, mengungkapkan bahwa peresmian pertashop di Lutra adalah pertama kalinya yang diresmikan oleh Bupati.
“Alhamdulillah, di Luwu Utara akhirnya berdiri juga pertashop. Ini adalah bagian dari upaya kita dalam pemberdayaan desa, karena memang yang menjadi prioritas kita adalah desa,” tutur Adieb.
Ia mengatakan, pertashop adalah bisnis paling baik yang dijalankan pertamina saat ini karena memasok langsung ke pelosok-pelosok desa.
Pertamina sendiri akan memprioritaskan lembaga yang ada di desa seperti BUMDes atau usaha-usaha UMKM sebagai pengelola Pertashop. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjadikan desa sebagai pusat ekonomi yang baru.
“Kalau ada BUMDes, lebih baik lagi diberdayakan. Nanti kontrak kerjanya tiga bulan dulu untuk masa uji coba, setelah itu baru dialihkan,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Pertashop akan menyediakan BBM (pertamax dan dexlite), gas elpiji 3kg dan brightgas 10 kg. Pertamax dipilih karena sudah bebas dari polusi dan harganya juga stabil. Turut hadir dalam peresmian ini, Wakil Ketua DPRD Karemudin, Kadis P2KUKM Muhammad Kasrum, Kadis Pendidikan Jasrum, serta Camat Mappedeceng Kadri. (LH)