PALOPO–Meski angka positif dan kematian covid-19 di Kota Palopo terus meningkat, memasuki September 2020, Kota ‘Idaman’ masih berstatus zona orange. Namun, jika warga tidak menaati penerapan protokol kesehatan dan masih saja meremehkan covid-19, bisa saja kota ini masuk zona merah, bahkan tak menutup kemungkinan jadi zona hitam.
PERINGATAN tersebut disampaikan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Palopo, dr Ishak Iskandar, Rabu (16/9/2020).
“Melihat angka positif covid-19 terus bertambah di Palopo, jika warga tidak menaati penerapan protokol kesehatan, apalagi menganggap remeh covid-19 dengan asumsi corona hanya hoax, sangat memungkinkan Palopo masuk zona merah lagi. Bahkan bisa zona hitam,” kata dr Ishak.
Untuk itu, Ishak mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan secara konsisten, baik beraktivitas dirumah maupun diluar rumah. Penerapan Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 10 tahun 2020 tentang protokol kesehatan, sepatutnya didukung masyarakat, sehingga gerakan Palopo bermasker bisa terlaksana baik.
“Palopo bermasker bisa diartikanmasyarakat senantiasa menggunakan masker dalam setiap aktivitas yang dijalankan. “Warga juga rajin cuci tangan, menjaga jarak, dan tentunya tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja dan tempat tinggal,” katanya.
Semakin ketatnya penerapan Perwal Nomor 10 tahun 2020, kata Ishak, mengingat semakin bertambahnya pasien covid-19 di Kota Palopo, dimana penularannya sudah terjadi secara transmisi lokal.
“Penggunaan masker dinilai menjadi salah satu upaya preventif yang dilakukan, agar virus tidak menyebar dengan lebih luas. Jika keluar rumah harap diperhatikan untuk membawa masker, jangan sampai ada penularan lebih lanjut karena Palopo sudah transmisilokal,” kata Ishak.
Mantan Kadis Kesehatan Palopo ini, mengatakan, masyarakat senantiasa diimbau untuk menanamkan kesadaran menggunakan masker, sebagai langkah antisipasi pencegahan virus. Apalagi Perwal tentang protokol kesehatan di masa new normal telah diberlakukan, sehingga bagi yang melanggar penerapan protokol kesehatan seperti halnya penggunaan masker, akan dikenakan sanksi. “Untuk itu, jika ditemui masyarakat yang tidak menggunakan masker, harap kita sama-sama mengingatkan untuk menjaga kesehatan diri dan terhindar dari virus ini,” katanya.
Dijelaskan Ishak, hampir setiap hari, angka positif covid-19 atau virus corona bertambah. Hingga malam tadi, sebanyak 147 warga dinyatakan positif. Sehari sebelumnya hanya 140 angka positif, namun per tanggal 16 September, ada 6 kasus positif baru.
Meski 147 warga Palopo positif, sebanyak 100 orang dilaporkan telah sembuh setelah menjalani perawatan medis intensif di berbagai rumah sakit di Kota Makassar, termasuk isolasi mandiri. Termasuk ada 8 orang dilaporkan meninggal dunia. “Jadi, saat ini masih 39 pasien dirawat, termasuk isolasi mandiri,” kata dr Ishak. (*/tari)