MALILI — Program bantuan beasiswa Pemerintah Kabupaten Luwu Timur ternyata cukup dirasakan dampaknya bagi orang tua maupun mahasiswa sendiri.
Termasuk salah satu mahasiswa dari sekian banyak mahasiswa yang telah merasakan manfaat program bantuan beasiswa yang di dapatkan pelajar Luwu Timur.
Nur Asiza, mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Awaluddin Makassar salah satunya, yang merupakan warga Desa Lambarese, Kecamatan Burau itu mengaku dengan adanya program bantuan dari pemerintah itu, dia mampu meringankan beban orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan Pendidikan di jenjang S1 itu.
“Karena dengan beasiswa itu saya bisa bayar uang SPP ku sendiri, tanpa saya minta sama orang tua ku lagi,” kata dia.
Nur Asiza juga menyebutkan, dengan bantuan beasiswa sebesar Rp4 juta per tahun itu, bisa menunjang kebutuhan perkuliahannya. “Dengan beasiswa nominal Rp 4 juta itu, alhamdulillah ada lebihnya, setelah saya membayar uang spp saya, jadi dari uang yang tersisa saya bisa menunjang kebutuhan saya, seperti saya bisa beli perlengkapan kuliah,” ujarnya.
Dia pun berharap kepada Calon Bupati Luwu Timur, Muhammad Thorig Husler (MTH) untuk tetap melanjutkan program tersebut jika kelak terpilih kembali menjadi Bupati Luwu Timur.
“Program ini sangat berguna sekali, karena saya juga masih punya adik dua orang, dengan adanya program ini semoga bisa juga membantu adik – adik saya nantinya akan melanjutkan sekolahnya ke universitas,” kata Nur.
Sementara itu, Program Kegiatan Proritas Pertama (KP1) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur melalui Dinas Pendidikan yakni berupa bantuan beasiswa dan seragam sekolah gratis telah melebihi dari target sejak beberapa tahun terakhir.
Kepala Dinas (Kadis) Disdik Luwu Timur, La Besse, mengatakan, terkait bantuan beasiswa untuk mahasiswa dan bantuan seragam sekolah gratis sudah over target. Sementara program yang belum mencapai target yakni pengadaan laptop untuk guru.
“Kalau secara umum bantuan beasiswa S1 dan seragam sekolah itu melebihi dari melebihi dari taget yang ditetapkan. Saat ini sisa program pengadaan laptop untuk guru yang masih on progress yang baru mencapai sekitar 80 persen realisasinya,” ujar La Besse. (Rah)