PALOPO – Partai Nasdem sedang dilanda prahara. Saat ini, sejumlah kader Partai Nasdem, yakni Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Nasdem Rusdi Masse Mappasessu dan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad M Ali, termasuk Menteri Pertaian RI, Syahrul Yasin Limpo disebut terlibat dalam pengaturan kuota impor buah di Kementerian Pertanian.
Adanya kasus ini, membuat sejumlah kader maupun kandidat yang diusung oleh Partai Nasdem pada Pilkada 2020 di sejumlah daerah, akan ikut terpengaruh secara negatif.
Pengamat politik Luwu Raya, Syaharuddin Syah mengatakan prahara yang ada di Nasdem dapat mempengaruhi elektabilitas usungan partai Nasdem sendiri pada pilkada serentak 2020 termasuk di sejumlah daerah di Tana Luwu, yakni Luwu Utara dan Luwu Timur.
“Kalau pengaruh di Pilkada pasti ada. Dengan adanya persoalan di Nasdem dapat mempengaruhi suara dukungan terhadap kandidat yang diusung,” kata Syahrir, (7/11/2020) saat dikonfirmasi koranseruya.
Dosen Unanda ini mengatakan jika memang betul ada keterlibatan petinggi partai Nasdem apalagi yang memanfaatkan kekuasaannya demi untuk kepentingan pribadinya, ini yang sangat dia sayangkan.
“Kalau itu betul, negara seperti apa jadinya ke depan. Mental anak bangsa ini semakin merosot akibat demokrasi yang terbuka seperti ini. Muncullah kapital preman lokal yang tidak berpihak lagi pada rakyat tapi bagaimana menguras kehidupan rakyat secara tidak langsung melalui para penguasa di negeri ini. Oknum partai politik menjadi preman negara di negeri ini,” jelasnya.
Menurutnya, peran partai politik bukan memelihara kadernya untuk memperkaya orang tertentu, tapi bagaimana partai politik berpihak pada rakyat.
“Terkait dengan jatah Impor, ini yang sangat merugikan bangsa kita, walaupun itu rendah tetapi bila dikalikan banyak maka akan mendapatkan keuntungan haram yang cukup besar,” katanya.
Untuk diketahui, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem, di Luwu Utara dan Luwu Timur beberapa waktu lalu, turut memberikan dukungannya terhadap kandidat di dua daerah tersebut.
Di Luwu Utara, dihadapan Calon Bupati usungan Partai Nasdem Thahar Rum, Syahrul bahkan menjanjikan sejumlah bantuan seperti satu unit excavator besar, beberapa unit hand traktor, bibit jagung untuk lahan 1.000 hektare, dan 100 ribu bibit tanaman kakao.
Sementara di Luwu Timur, Calon Bupati usungan Partai besutan Surya Paloh itu, Irwan Bahri Syam dan Andi Rio Patiwiri mengaku jika program pupuk gratis yang mereka janjikan sudah mendapat jaminan dan komitmen dari Mentan RI.
Sekedar diketahui, Ahmad M Ali sekaligus anggota Komisi IV DPR RI dan Rusdi Masse Mappasessu sekaligus anggota Komisi III DPR RI, merupakan kolega dekat dari Syahrul. Mereka berdua pernah memanggil para importir buah untuk membicarakan kuota impor dan harganya.
Diketahui, untuk buah, mereka mematok pungutan Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram.
Padahal, Ahmad M Ali duduk di komisi yang membidangi pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, dan kelautan sedangkan Rusdi Masse Mappasessu duduk di komisi yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan.
Seorang importir bercerita, pengaturan kuota itu dirancang di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, pada 5 Maret 2020 lalu.
Dalam pertemuan itu, Ahmad M Ali dan Rusdi Masse Mappasessu sekaligus Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel turut memanggil pejabat eselon di Kementerian Pertanian dan si pejabat itu mengetik sendiri kuota impor.
Hal itu diungkap Majalah Tempo dalam laporan investigasinya berjudul “Jatah Preman Buah Impor” yang diterbitkan pada pekan ini. (Rah)