Vaksinasi Dosis Pertama di Palopo Masih 17,75 Persen Nakes Belum Disuntik

61
ADVERTISEMENT

PALOPO–Vaksinasi di kota idaman Palopo hingga Kamis petang kemarin telah menjangkau 1905 orang tenaga kesehatan (Nakes) dari target 2316 nakes yang tersebar di 48 kelurahan se kota Palopo.

Sedangkan jumlah Nakes yang terdata mengunjungi Faskes tempat penyuntikan yang tersebar di 15 titik, jumlahnya sekitar 2642 orang atau lebih besar dari jumlah sasaran.

ADVERTISEMENT

Namun dari jumlah tersebut, ternyata tidak semua bisa disuntik vaksin Sinovac.

Hanya 1905 orang Nakes yang berhasil divaksin atau 82,25 persen. Selebihnya, masih ada 411 yang belum bisa divaksin atau berkisar 17,75 persen.

ADVERTISEMENT

Data ini dikonfirmasi oleh Jubir Satgas Covid-19 Palopo, dr Ishaq Iskandar, Kamis 18 Februari 2021, lewat grup WhatsApp.

Ia mengatakan, Satgas menargetkan, akhir Februari ini, Nakes se kota Palopo sudah tuntas 100 persen untuk menjalani vaksinasi dosis pertama vaksin Sinovac.

“Kecuali yang memang oleh aturan tidak boleh menerima vaksin dulu sampai masalahnya selesai. Contohnya ibu melahirkan dan menyusui,” katanya.

(iys)

Sempat Vaksin Pertama, Dokter Syukur Kini Sudah Negatif Covid-19

Sementara itu kabar kesembuhan dokter bedah ternama di kota Palopo, dr Abdul Syukur Kuddus (ASK) menjadi pembicaraan publik dimana-mana.

Banyak yang tidak menyangka, jika Ketua Askot PSSI Palopo itu sempat terpapar Covid-19.

Pasalnya ia pernah menerima vaksin pertama, Senin 1 Februari lalu di RSUD Sawerigading Palopo.

Kabar ini kemudian menjadi rumor, seolah-olah vaksin Sinovac rentan atau tidak manjur mengatasi virus Corona.

Karena bukan hanya dokter Syukur, tetapi Ketua IDI Palopo pun sempat dr Hamsakir juga terpapar dengan jarak yang tidak begitu jauh.

Kabar terpaparnya dr Hamsakir baru diketahui Publik pada 8 Februari lalu. Atau seminggu pasca lengannya diinjeksi vaksin Sinovac.

Sedangkan dr Syukur, baru terendus publik terpapar Covid-19 pada saat vaksinasi dosis kedua di RSUD Sawerigading Palopo, dimana dokter muda itu absen dan tidak menghadiri kegiatan tersebut, Senin (15/2/2021)

Batalnya dr Syukur menerima vaksin kedua menjadi pembicaraan publik.

Saat dihubungi, Senin siang (15/2), Ketua Forki Palopo itu menolak dipublikasikan. Ia beralasan demi menjaga agar tidak muncul stigma buruk terhadap vaksin Sinovac asal Cina tersebut.

Ia mengaku hanya kurang enak badan dan sedikit lemas hampir seminggu setelah penyuntikan perdana. Makanya ia pun buru-buru tes PCR dan hasilnya positif. Sehingga dokter yang hobi bola itu terpaksa menjalani Isolasi Mandiri di rumahnya di kawasan Jalan Ahmad Razak.

Kini dr Syukur merasa lega karena hasil tes rapid swab antigen-nya telah dinyatakan negatif pagi tadi.

“Alhamdulillah, sudah negatif kawan,” tulis dr Syukur saat mengabari Koran Seruya, 17 Februari 2021.

“Tadi pagi (Rabu 17/2, red) saya terima dari Labkes RSU Atmedika, Alhamdulillah, sekarang sudah bisa beraktivitas lagi, tapi hari ini masih mau beres-beres dulu, maklum rumah baru, jadi mau berbenah dulu,” ucapnya saat ditanya kapan kepastian rapat membahas Tim Sepakbola Pra Porprov kota Palopo, yang kabarnya akan melakukan pencoretan nama, setelah ada lima pemain yang “mangkir” karena dinyatakan lulus di daerah asalnya, yang memilih bergabung dengan Tim PSSI Askab Luwu.

(iys)

ADVERTISEMENT