PALOPO–Komisi I DPRD Palopo melakukan kunjungan kerja ke kota Makassar dan Takalar sejak Rabu-Sabtu, 17 hingga 20 Februari 2021 lalu.
Kunker kali ini dalam rangka konsultasi bidang Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) oleh DPRD Palopo terkait pengelolaan dana bantuan pemerintah setempat kepada organisasi politik dan organisasi masyarakat.
Kunjungan yang dilakukan anggota Komisi I ini dimulai di kota Makassar.
Sekretaris Komisi I, Muhammad Mahdi kepada Koran Seruya mengatakan, jika kehadiran mereka ke Palopo guna konsultasi soal anggaran dana bantuan ke organisasi politik dan dana hibah ke Ormas.
“Kunjungan kerja ini konsultasi ke Kesbangpol Makassar dan Takalar, tapi tujuannya sama yakni kami ingin mengetahui kebijakan daerah itu dalam hal pemberian dana bantuan ke organisasi politik (Parpol) dan dana hibah ke Ormas. Ini penting supaya kita bisa belajar cara mereka mengelola anggaran, mulai dari verifikasi dan pendistribusiannya,” ujar Mahdi, politisi muda PPP yang sedang bersinar di DPRD Palopo itu.
Kunjungan kerja wakil rakyat ini du kota Anging Mammiri diterima oleh Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Sosial Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sittiara Kinang yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Makassar.
Sedangkan dalam kunjungan kerja di kota “Bassang” Komisi I DPRD Palopo diterima Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Takalar, Hj Hasia, SE, MM.
Komisi II DPRD Palopo juga ke Makassar
Sementara itu, Komisi II DPRD Palopo juga melakukan kunjungan kerja di kota daeng, Makassar.
Melalui Wakil Ketua Komisi II, Budirani Ratu kepada Koran Seruya mengatakan jika kali ini Komisi II berguru ke Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka konsultasi terkait OPD tersebut dalam ikut berkontribusi bagi pembangunan di Sulawesi Selatan.
“Kota Makassar atau Sulawesi Selatan secara umum kita lihat semakin maju, nah peran dan fungsi Balitbangda ini yang ingin kami ketahui lebih dalam soal sistem tata kelola dan kinerjanya bagi kontribusi OPD itu dalam merumuskan hasil pemikiran dan cara mengendorse kajian-kajian ilmiah tersebut. Semuia ini coba kami pelajari,” ujar Budirani Ratu, saat dikonfirmasi lewat WhatsApp, Sabtu (20/2).
“Selain anggota Komisi II, yang ikut dalam rapat para peneliti Yuliana Rauf, Alsry Mulyani, Andi Fitri, Yossi Findarta, peserta dibatasi karena ruangan juga terbatas, sesuai protokol kesehatan,” pungkas legislator asal Gerindra itu, saat memberi informasi tentang para peserta dalam kegiatan tersebut.
Rombongan Komisi II dan Balitbangda Palopo itu diterima oleh Kasubid Inovasi Teknologi (Dermayana Arsal), serta Kasubid Ekonomi (Muslimin Hamid) dari Balitbangda Provinsi Sulsel.
“Sedangkan yang jadi pembicara kemarin pak Rajendra dari Balitbangda Sulsel,” pungkas Budirani. (iys)