Viral Pasien Perempuan di Luwu Utara Ditandu 20 Km, Camat Rampi Bilang Begini

250
ADVERTISEMENT

RAMPI–Terkait pemberitaan tentang salah satu warga Desa Rampi Kecamatan Rampi yang ditandu, dari rumah menuju Puskemas kecamatan Rampi, Camat Rampi Suryadi S.IP, MM membenarkan adanya pemberitaan tersebut.

Saat dikonfirmasi Camat Rampi Suryadi S.IP, MM menyampaikan bahwa berita tersebut benar adanya.

ADVERTISEMENT

“Iya betul, memang pasien tersebut adalah warga desa Rampi kec. Rampi, awalnya Pasien sudah diperiksa oleh dokter yang bersangkutan di desa Rampi namun mengingat kondisi pasien, maka perlu dilakukan penanganan medis yang lebih intens oleh karena itu pasien langsung dirujuk ke puskesmas”

Pasien bernama Ny. Dina mengalami pendarahan usai melahirkan, dengan melihat kondisi pasien yang tidak dimungkinkan untuk naik kendaraan roda dua, maka dari itu tenaga medis menyarankan untuk ditandu karena dikuatirkan akan mengalami guncangan dan terjadi pendarahan yang hebat pada pasien.

ADVERTISEMENT

Terkait akses jalan yang ada di kecamatan Rampi, setiap tahunnya telah dilakukan perbaikan oleh Pemerintah kab. Luwu Utara hal ini dibuktikan dengan pemerintah kabupatan memfokuskan 1 alat berat berupa escavator untuk perbaikan jalan di wilayah kecamatan Rampi, dan perlu juga kita ketahui sekarang ini adalah masa sulit di mana bukan hanya di Luwu Utara bahkan dunia sedangkan dilanda oleh pandemi covid 19 dan apalagi Luwu Utara sedang berbenah pasca terjadinya banjir bandang di wilayah Masamba dan sekitarnya, terang camat Rampi.

Tiap tahun pemerintah kab.menganggarkan operasional perbaikan jalan di wilayah Rampi. Kita sadar bahwa perbaikan akses jalan tidak mudah membalikkan telapak tangan dan butuh proses namun tetap terus dilakukan perbaikan, jadi tidak benar jika pemerintah tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat Rampi termasuk sektor kesehatan.

Untuk diketahui wilayah Rampi yang dulunya dikeluhkan tidak ada dokter sekarang ada 2 dokter umum yang ditempatkan oleh pemerintah serta tenaga medis lainnya.

“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang sudah berperan serta dalam mengawal pembangunan khususnya di wilayah kecamatan Rampi namun kami pemerintah kecamatan mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial, agar apa yang sudah terjadi tidak menjadi kesalahpahaman di masyarakat. Terima kasih,” tutup Camat Rampi Suryadi S.Ip, MM.

Dr. Qudrotur Rahman yang merupakan dokter umum di kecamatan Rampi saat dihubungi menyampaikan bahwa sebenarnya dalam keadaan tidak gawat darurat pasien bisa dibawa pakai motor ojek, namun saya melihat dari segi dampaknya kenapa pasien harus ditandu, Karena pasien mengalami perlengketan ari-ari yang dalam bahasa medisnya “Rest Placenta” sehingga yang ditakutkan adanya perdarahan hebat, Makanya saya menyarakankan pasien untuk ditandu, jadi untuk saran ke depannya semua Pasien yang mau melahirkan jika sudah mulai terasa sakit perut dan mendekati taksiran persalinan segera ke Sulaku atau ke Puskesmas. Karena kami juga menyediakan RTK (Rumah Tunggu Kelahiran ) untuk mengurangi resiko yang terjadi saat persalinan, apalagi dokter di puskesmas Rampi sudah ada 2 dan selalu stand by setiap hari. Dan di Puskesmas Insya Allah perlengkapan juga sudah kami siapkan.

Diketahui, Pasien atas nama Dina tersebut melahirkan jam 01.00 dibantu oleh dukun di desa tersebut, namun anaknya meninggal saat dilahirkan dan ari-arinya tidak bisa keluar, oleh karena itu masyarakat langsung mengambil tindakan untuk menandu ke Puskesmas karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk naik kendaraan roda dua, tapi setelah dikonfirmasi kembali saat ini kondisi pasien baik dan sadar dan akan dirujuk hari ini ke RSUD Andi Djemma Masamba dan selanjutnya ke Palopo.

(bayu)

ADVERTISEMENT