Aktif Tangani Kawasan Kumuh, Pemkot Palopo Apresiasi Keterlibatan Dunia Usaha

502
ADVERTISEMENT

PALOPO — Keterlibatan aktif dunia usaha dalam penanganan kawasan kumuh diapresiasi oleh Pemerintah Kota Palopo. Kolaborasi multipihak ini adalah langkah strategis dalam upaya pencapaian target 0 hektar kumuh di Kota Palopo pada tahun 2019.

Hal ini disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Palopo, Taufiq Bahuddin, saat meninjau Lorong Panggung di Kelurahan Ponjalae, Kecamatan Wara Timur. Lorong ini adalah pilot project Program iCare-Palopo yang digagas oleh Bappeda Kota Palopo.

ADVERTISEMENT

“Kita apresiasi teman-teman dari Bank Mandiri dan Cat Emco yang memberikan perhatian khusus pada upaya penataan kawasan kumuh di Palopo. Kemitraan seperti ini adalah bentuk kepedulian dunia usaha terhadap lingkungan dan sosial masyarakat Palopo,” kata Taufiq.

Asisten 2 menambahkan bahwa penataan kawasan kumuh adalah salah satu fokus Pemerintah Kota Palopo dalam lima tahun ke depan. Hal ini mendukung visi Palopo sebagai kota maju, inovatif dan berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

“Pelibatan dunia usaha dalam upaya-upaya pengentasan kumuh ini perlu dilakukan karena Pemkot Palopo sadar bahwa permasalahan kumuh sangat kompleks, sehingga perlu melibatkan multipihak. Pemkot tidak bisa berjalan sendiri. Ikhtiar besar ini juga harus didukung oleh warga masyarakat, dunia usaha dan juga kampus,” kata Taufik.

Ke depan, Taufiq berharap, Project iCare-Palopo ini bisa diduplikasi di lokasi lain. Kawasan kumuh di Kota Palopo masih menyisakan 20 hektar yang masih perlu diintervensi. Asisten 2 juga berharap, agar program ini berkelanjutan, maka perlu pula membangun komitmen bersama, khususnya pada penguatan kapasitas masyarakat penerima manfaat.

“Kita juga berharap, kolaborasi dengan dunia usaha tidak hanya pada bantuan sarana prasarana semata, tetapi juga perlu men-deliver kegiatan-kegiatan non fisik, seperti kesehatan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tambah Taufiq.

Sementara itu, Reformer Program iCare-Palopo, Erdin mengatakan bahwa program ini adalah upaya menggugah kepedulian dunia usaha terhadap Kota Palopo yang masih menghadapi tantangan pada permasalahan kumuh.

Upaya kolaborasi perlu didorong, karena sumberdaya pemerintah tidak sepenuhnya mampu meng-cover kebutuhan kegiatan penanganan kumuh.

“Saat ini memang eranya kolaborasi. Semua pihak sadar akan pentingnya sinergi dan kolaborasi. Untuk itu, kami di Bappeda mulai mendorong PINA, pembiayan infrastruktur non anggaran. Kita mulai memanfaatkan dana CSR yang ada di badan-badan usaha yang beroperasi di dalam wilayah administratif Kota Palopo. Sebagai langkah awal, kami mulai di pengentasan kawasan kumuh,” jelas Erdin.

Sementara itu, Isna Merlyana, Sales Manager Bank Mandiri Branch Palopo yang juga hadir di Lorong Panggung Ponjalae mengungkapkan kesyukuran nya dapat dilibatkan dalam program iCare-Palopo ini.

“Di korporasi, kami memiliki tagline Bersama Membangun Negeri. Untuk itu, kami sangat berbangga bisa berkolaborasi dengan pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan di kawasan Ponjalae ini,” kata Isna.

Perusahaan lain yang juga turut berkontribusi dalam program iCare-Palopo ini adalah PT Mataram Paint, pemegang brand Cat EMCO. Manajer Marketing EMCO, Eddy Sanyoto, juga menyatakan kebanggaannya dapat berkontribusi bagi Kota Palopo.

“Kami selalu berkomitmen untuk menjadikan yang biasa menjadi luar biasa. Olehnya itu, mengambil bagian dalam pengentasan kumuh di Palopo adalah kesempatan yang luar biasa bagi kami,” kunci Eddy. (*/Dini)

ADVERTISEMENT