MAKASSAR–DPD Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sulsel akhirnya memiliki ketua baru. Amsal Sampetondok terpilih aklamasi memimpin Hanura Sulsel periode 2022-2027 melalui Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Hanura Sulsel di Hotel Horison Makassar, Selasa (14/3/2022). Dia satu-satunya calon yang maju dalam Musdalub tersebut karena mengantongi surat rekomendasi persetujuan DPP Partai Hanura.
Setelah terpilih aklamasi, Amsal Sampetondok kini memiliki tanggungjawab besar sebagai nakhoda Hanura Sulsel. Apalagi, menghadapi berbagai perhelatan politik di tahun 2024 mendatang, tanggungjawab tersebut semakin besar dalam rangka membesarkan partai Hanura di Provinsi Sulsel.
Amsal Sampetondok usai terpilih aklamasi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya, mulai dari DPP, DPD dan DPC Hanura se Sulsel. Terutama ucapan terima kasih disampaikan kepada Ketua Umum DPP Partai Hanura, Oesman Sapta Odang. “Amanah ini akan saya pertanggungawajabkan untuk bersama-sama kader dan seluruh pengurus Partai Hanura se Sulsel membesarkan partai ini. Saya butuh dukungan semua stakeholder terkait di Hanura,” kata Amsal.
Diakui pensiunan TNI AD berpangkat kolonel ini, diawal kepemimpinannya sebagai Ketua DPD Partai Hanura Sulsel, dia mengajak seluruh kader dan pengurus Hanura se Sulsel, baik tingkat DPD dan DPC kabupaten/kota untuk menghadapi tahapan Pemilu 2024, yakni verifikasi partai politik. “Ini agenda yang harus mendapat perhatian serius, yakni mempersiapkan diri menghadapi verifikasi faktual sebagai partai politik peserta Pemilu 2024. Semua tingkatan Hanura harus siap, harus dipersiapkan mulai saat ini,” katanya.
Selain mempersiapkan diri menghadapi verifikasi faktual oleh KPU, Amsal juga mengatakan, konsolidasi internal partai juga mendesak dilakukan setelah Musdalub. Konsolidasi ini dilakukan menyeluruh mulai tingkat DPD hingga DPC, bahkan pengurus ranting. “Kita akan adakan konsolidasi internal, agar kader dan seluruh pengurus Hanura di Sulsel semakin solid,” ujar Amsal Sampetondok yang dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses asal Tana Luwu.
Disinggung soal target kursi pada Pemilu 2024, Amsal menyatakan, bahwa seluruh kabupaten/kota di Sulsel ditargetkan meraih kursi. Termasuk di setiap kabupaten/kota yang telah memiliki kursi hasil Pemilu lalu ditargetkan naik. Misalnya, di Kota Palopo, Partai Hanura hanya memiliki 1 kursi, maka ditargetkan perolehan kursi Hanura di DPRD Palopo harus naik. “Targetnya setiap dapil harus meraih kursi. Ini target,” katanya.
Agar target meraih kursi di setiap kabupaten/kota, termasuk di DPRD Sulsel, Amsal menegaskan, anggota DPRD dari Partai Hanura yang saat ini duduk di legislatif dituntut bisa terpilih kembali. Untuk itu, para anggota DPRD dari Hanura yang nantinya berlabel ‘incumbent’ mulai saat ini bekerja keras dalam rangka meraih dukungan dan simpati masyarakat. “Incumbent dari Hanura diingatkan supaya mulai bekerja agar bisa terpilih kembali,” ujarnya.
Disinggung soal Pilkada 2024 yang akan digelar serentak usai Pemilu 2024, Amsal mengatakan, Partai Hanura akan bisa berbicara soal Pilkada jika target meraih kursi di setiap kabupaten/kota di Sulsel tercapai, apalagi jika perolehan kursi bertambah. Termasuk di DPRD Sulsel. “Intinya saat ini, sebelum bicara Pilkada 2024, mari bekerja dulu untuk Pemilu 2024. Setelah Pemilu, kalau target tercapai, tentu saja Hanura bisa hadir sebagai partai pengusung. Hanura harus bisa ambil bagian dalam setiap event politik,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Amsal Sampetondok hampir dipastikan menjadi nakhoda DPD Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sulsel. Dia satu-satunya calon ketua yang mengantongi rekomendasi pencalonan dari DPP Partai Hanura, yang diteken langsung Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang.
DPD Partai Hanura Sulsel akan menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) di Hotel Horison Makassar, Selasa (14/3/2022). Sehari jelang Musdalub, baru Amsal Sampetondok yang mengantongi surat persetujuan pencalonan dari DPP. Artinya, dengan surat rekomendasi DPP tersebut, Amsal Sampetondok akan menjadi calon tunggal dalam Musdalub.
Kandidat lainnya, yang sempat mewarnai Musdalub DPD Partai Hanura Sulsel yang lalu, yang berakhir deadlock, Wahyuddin M. Nur, tidak mendapatkan surat rekomendasi persetujuan pencalonan dari DPP. Praktis, langkah kader internal Hanura ini terhenti. Tidak memenuhi syarat pencalonan Ketua Partai Hanura Sulsel.
DPD Partai Hanura Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadwalkan ulang Musdalub untuk memilih Ketua Hanura Sulsel, setelah Musdalub lalu deadlock. Diketahui, pada Musdalub yang dealock beberapa waktu lalu, Amsal dan Wahyuddin sudah bersaing. Namun Musdalub yang digelar di Hotel Sutomo Makassar, 28 Oktober 2021 lalu itu diwarnai riak. Terjadi kericuhan hingga membuat agenda besar tersebut deadlock.
Penyebabnya, keributan terjadi karena persyaratan Wahyuddin M Nur sebagai calon internal dipertanyakan, salah satunya dukungan 30 persen. Para DPC mempersoalkan karena Anggota DPRD Sulsel tersebut tidak mengantongi 30 persen dukungan. Kabarnya, sebagian DPC tak menyepakati Wahyuddin sebagai Ketua DPD. Makanya mereka mendorong figur eksternal. (***)